FK-KMK UGM Semarakkan Hari Kesehatan Jiwa dengan Seminar Nasional dan Launching Website

Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK UGM berkolaborasi dengan Organisasi Profesi Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa (PDSKJI), Ikatan Perawat Kedokteran Jiwa Indonesia (IPKJI), Ikatan Psikologi Klinis Indonesia (IPKI), Kolegium Psikologi Klinis, dan Rumah Sakit Jiwa Grhasia menyelenggarakan Seminar Nasional Kesehatan Jiwa bertajuk “Sehat Mental di Era Digital”, pada Kamis (09/10).

FK-KMK UGM. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK UGM berkolaborasi dengan Organisasi Profesi Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa (PDSKJI), Ikatan Perawat Kedokteran Jiwa Indonesia (IPKJI), Ikatan Psikologi Klinis Indonesia (IPKI), Kolegium Psikologi Klinis, dan Rumah Sakit Jiwa Grhasia menyelenggarakan Seminar Nasional Kesehatan Jiwa bertajuk “Sehat Mental di Era Digital”, pada Kamis (09/10). Seminar Nasional ini diselenggarakan dalam rangka merayakan Hari Kesehatan Mental Sedunia, untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terkait pentingnya kesehatan mental di era digital.  Seminar dihadiri sebanyak 400 peserta secara hybrid, di Auditorium FK-KMK UGM dan platform Zoom.

Dalam sambutannya, dr. RA. Arida Oetami, M.Kes selaku Ketua Panitia menekankan pentingnya kolaborasi lintas profesi dalam rangka memberikan pelayanan terbaik terkait permasalahan kesehatan jiwa di Indonesia.

“Seminar ini menyajikan materi berupa Metode Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Jiwa serta Peran Orang Terdekat untuk Mengenali dan Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Jiwa; Mengenal Coping Mechanism dan Self Healing sebagai Upaya Menjaga Kesehatan Jiwa; dan Talkshow para penyintas kesehatan jiwa yang dikemas satu rangkaian untuk reformasi di bidang kesehatan jiwa,” kata dr. Arida.

Prof. dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D., FRSPH selaku Dekan FK-KMK UGM turut memaparkan data terkait kondisi kesehatan mental mahasiswa yang menjadi perhatian khusus UGM dalam berkomitmen untuk menjadikan institusi pendidikan bukan hanya sekadar ruang pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat, tetapi juga terlibat aktif sebagai ruang pemulihan dan penguatan jiwa.

“Kita di FK-KMK berusaha membangun ekosistem sehat dan peduli kesehatan sebagai tanggung jawab seluruh komunitas, sehingga melalui seminar ini, kita mendukung kegiatan ini dengan baik dalam rangka merayakan hari kesehatan jiwa,” kata Prof. Yodi.

Selanjutnya, sambutan diberikan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yang diwakili oleh Plt. Kepala Dinas Kesehatan DIY yakni, dr. Akhmad Akhadi, MPH. Dalam sambutannya, dr. Akhmad membacakan naskah sambutan dari Gubernur DIY yang menekankan bahwa isu kesehatan mental merupakan tantangan besar bagi generasi muda dengan beragam fenomena sosial yang terjadi. Selain itu, dr. Akhmad menegaskan bahwa realitas kompleks perkembangan zaman ini memiliki dampak sosial berupa hambatan struktural, reduksi interaksi sosial, dan bias etika dalam penggunaan AI.

“Dalam menghadapi fenomena kesehatan mental integrasi budaya, dibutuhkan bentuk kesiapan diri, selayaknya budaya jawa topo sliro, nrimo ing pandum, dan rumongso,” kata dr. Akhmad.

Acara dilanjutkan dengan seremonial pembukaan seminar nasional kesehatan mental dengan scanning layar. Proses seremonial ini turut diperagakan oleh perwakilan dari setiap instansi dan profesi yang menjadi simbol pentingnya kolaborasi dan komitmen lintas profesi dalam menanggulangi isu kesehatan mental di Indonesia.

Berikutnya, sambutan dan launching website diberikan oleh Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD selaku Staf Khusus Kementrian Kesehatan Republik Indonesia sekaligus Guru Besar Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM. Dalam sambutannya, Prof. Laksono menekankan pentingnya kesehatan mental ditangani oleh lintas profesi. Selain itu, Prof. Laksono memaparkan kondisi data dan dasar hukum pelayanan kesehatan mental di Indonesia yang menjadi cikal bakal lahirnya website kesehatan jiwa di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

“Dalam merayakan momen Hari Kesehatan Jiwa, Kemenkes RI me-launching website kesehatan jiwa (www.kesehatanjiwa.net), sebagai awal untuk mengajak banyak pihak  berkontribusi menangani isu kesehatan jiwa di Indonesia,” kata Prof. Laksono.

Sesi pembukaan ditutup dengan keynote speaker, dr. Imran Pambudi, MPMM selaku Direktur Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan Kemenkes RI. Dalam sambutannya, dr. Imran memaparkan bahwa kesehatan jiwa merupakan bagian integral dari kesehatan yang telah termuat dalam UU No 12 Tahun 2023 Tentang Kesehatan. Selain itu, dr. Imron turut memaparkan data terkait dengan kondisi kesehatan jiwa masyarakat Indonesia yang kian terdampak pada perkembangan teknologi internet.

“Penanganan kondisi kesehatan jiwa di Indonesia membutuhkan adanya kolaborasi pentahelix dari pemerintah, perguruan tinggi, masyarakat, media, dan swasta guna mempercepat kualitas pelayanan kesehatan,” kata dr. Imran.

Kegiatan opening Seminar Nasional Kesehatan Jiwa dan Launching Website Kesehatan Jiwa ini sejalan dengan berbagai komitmen Sustainable Development Goals (SDGs), diantaranya poin 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, yang menekankan pada komitmen FK-KMK mewujudkan ekosistem pendidikan yang mendukung kesehatan mental; poin 4: Pendidikan Berkualitas, yang memuat komitmen pemaparan materi yang cukup kontekstual terkait kondisi kesehatan jiwa yang kompleks; poin 10: Berkurangnya Kesenjangan, dengan memuat komitmen pemerataan tenaga dan penggiat kesehatan jiwa di seluruh instansi kesehatan; serta poin 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, yang menegaskan komitmen kolaborasi lintas profesi dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik dalam isu kesehatan jiwa. (Reporter/Tedy)