FK-KMK UGM. Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM berkolaborasi dengan Indonesian Biofilm Research Collaboration Centre (IBRCC) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik Indonesia (PAMKI) cabang Yogyakarta menyelenggarakan Visiting Professor and Guest Lecturer 2025 berjudul “Antibiofilm Discovery: A Steep Challenge Against Smarter Bacteria”. Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber Theerthankar Das, Ph.D dari School of Medicine, Ingham Institute, Western Sydney University Australia.
Acara dilaksanakan pada Rabu (20/08) secara hybrid di Auditorium Tahir Utara lantai 8, FK-KMK UGM, dan melalui Zoom. Tujuan dari Guest Lecture ini adalah menjadi sarana berbagi dan memperbarui pengetahuan tentang biofilm, dengan target audiens, periset, pihak industri, dokter, dokter gigi, apoteker, dan masyarakat.
Dalam pemaparannya, Theerthankar Das mengungkapkan biofilm adalah suatu komunitas mikroba (bakteri, jamur, atau protista) yang menyelubungi diri dengan extracellular polymeric substances (EPS). Biofilm dapat melindungi mikroba dari serangan sistem imun dan antibiotik, sehingga mikroba tersebut dapat terus tumbuh dan sulit dibasmi.
“Biofilm seperti rumah besar yang ada di dalam tubuh kita,” kata Das.
Das melanjutkan, biofilm berupa matriks biofilm dan bakteri yang mengumpul di dalamnya. 90 persen total biofilm merupakan matriks biofilm, dan 10 persen volume biofilm berasal dari bakteri yang ada dalam matriks biofilm. Ia menyebut, matriks biofilm layaknya rumah penampungan bagi bakteri.
Sebagian besar matriks biofilm terdiri atas air, biopolimer, dan metabolit. Biopolimer atau EPS ini meliputi polisakarida, DNA ekstraseluler, RNA, protein, lemak, dan toksin. Sementara itu, metabolit dan toksin dalam matriks biofilm berupa piosinanin, utamanya bakteri P. aeruginosa.
“Matriks biofilm berperan melindungi sel bakteri dari gangguan fisik dan kimiawi, juga menjadi sumber makanan bakteri, serta menentukan struktur dan stabilitas mekanik biofilm,” ujar Das.
Selain membahas peran dan cara kerja infeksi bakteri, Das juga memaparkan virulensi dan patogenisitas, antimikroba resistan, tantangan dalam mengembangkan agen antibakteri, serta pengembangan strategi pengobatan bakteri baru.
Guest Lecture yang diselenggarakan oleh Departemen Mikrobiologi tersebut turut menjadi bagian dari upaya FK-KMK UGM dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), utamanya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Penulis: Citra/Humas).




