Konten Edukatif FK-KMK UGM Kupas Tuntas Beta-Bloker dalam Seri “Farmakologi Mudah & Praktis”

FK-KMK UGM. Departemen Farmakologi dan Terapi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM kembali menyelenggarakan program edukasi daring melalui seri video “Farmakologi Mudah & Praktis”. Pada episode ketiga yang dirilis pada 2025 ini, tema utama yang diangkat adalah kelompok obat beta-bloker. Konten ini dipandu langsung oleh dr. Dwi Aris Agung Nugrahaningsih, M.Sc., Ph.D., yang dengan gaya penyampaian ringkas dan mudah dipahami menjelaskan berbagai aspek penting terkait obat ini.

Dalam video berdurasi kurang lebih sembilan menit tersebut, dr. Dwi menguraikan mekanisme kerja beta-bloker yang menekan reseptor β-adrenergik sehingga menurunkan denyut jantung, menstabilkan tekanan darah, serta membantu meringankan gejala angina dan kondisi pasca-infark miokard. Beliau juga membedakan antara jenis beta-bloker selektif dan nonselektif, mengulas indikasi klinis utamanya, serta mengingatkan adanya potensi efek samping seperti bradikardia, hipotensi, hingga rasa lelah ringan. Penjelasan ini diperkaya dengan ilustrasi kasus klinis sederhana sehingga mahasiswa kedokteran maupun tenaga kesehatan dapat memahami penerapan rasional penggunaan obat secara lebih jelas.

Program “Farmakologi Mudah & Praktis” menjadi sarana strategis FK-KMK UGM dalam memperluas akses literasi farmakologi di era digital. Penyajiannya yang visual, ringkas, dan aplikatif membuatnya relevan tidak hanya bagi mahasiswa, tetapi juga bagi praktisi medis yang membutuhkan materi pembaruan singkat. Lebih dari sekadar media pembelajaran, konten ini turut memperkuat kompetensi akademik sekaligus mendekatkan teori farmakologi dengan praktik klinis sehari-hari.

Inisiatif ini mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera dengan meningkatkan pemahaman rasional penggunaan obat yang berdampak langsung pada kesehatan masyarakat. Selain itu, penguatan pendidikan farmakologi yang dilakukan secara inovatif dan mudah diakses juga selaras dengan SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Dengan demikian, program ini tidak hanya memperkaya wawasan, tetapi juga berkontribusi pada upaya global dalam menciptakan sistem kesehatan yang lebih baik dan berkelanjutan. (Kontributor: Sudi Indra Jaya).