Webinar Nasional Bahas Manajemen Kinerja dan Standar Kompetensi untuk Tingkatkan Profesionalisme Bidan

FK-KMK UGM. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK), Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) bekerja sama dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menyelenggarakan Webinar Nasional Seri 1 dengan tema “Peran Manajemen Kinerja dan Standar Kompetensi dalam Pelayanan Kebidanan”. Acara yang digelar secara daring pada Rabu, 9 Juli 2025 ini menjadi bagian dari upaya kolektif dalam meningkatkan kapasitas dan profesionalisme bidan di Indonesia.

Kegiatan ini dibuka oleh Dr. Ade Jubaedah, SSiT, MM, Ketua Pengurus Pusat IBI, yang menyampaikan bahwa kerja sama lintas lembaga ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat mutu layanan kebidanan, mengingat bidan berperan sebagai ujung tombak dalam layanan kesehatan ibu dan anak. Selaras dengan itu, dr. Muhammad Hardhantyo, MPH, Ph.D selaku Ketua Divisi Manajemen Mutu PKMK, menekankan pentingnya peran bidan dalam pencapaian target nasional seperti penurunan angka kematian ibu dan anak, serta peningkatan gizi dalam RPJMN 2025–2029.

Webinar ini menghadirkan lima narasumber ahli yang membahas topik saling terkait. dr. Tridjoko Hadianto, DTH&M., M.Kes membuka sesi dengan memaparkan pentingnya manajemen kinerja sebagai bagian integral dalam menjaga mutu layanan bidan. Ia menekankan pentingnya indikator kinerja yang terukur, SOP, dan evaluasi berkelanjutan.

Dr. Yudhia Fratidhina, SKM, M.Kes menyoroti tantangan profesi kebidanan di era digital, termasuk kebutuhan bidan untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi serta membangun karakter pembelajar sepanjang hayat. Dilanjutkan oleh Gita Nirmala Sari, SST, M.Keb, PhD yang menjelaskan aspek hukum dan standar profesi berdasarkan regulasi terbaru, menggarisbawahi pentingnya peran bidan sebagai pelaksana klinis, edukator, dan advokat kesehatan perempuan.

Dalam sesi berikutnya, Prof. Dr. Mufdilah, S.Pd., S.SiT., M.Sc mengulas etika profesi sebagai pondasi utama dalam pelayanan. Etika, menurutnya, harus diperkuat melalui empati, refleksi diri, dan integritas dalam bekerja lintas profesi. Penutup disampaikan oleh Dr. Indra Supradewi, SKM, MKM yang menguraikan pentingnya implementasi SOP secara disiplin dan konsisten sebagai panduan dalam praktik harian maupun situasi darurat.

Webinar ini tidak hanya menjadi ruang transfer pengetahuan, tetapi juga mendorong refleksi kritis atas praktik kebidanan di tengah perubahan sistem kesehatan. Seri webinar ini akan berlanjut dalam sesi kedua dan ketiga, dengan harapan dapat memperkuat identitas dan peran strategis bidan sebagai garda depan layanan kesehatan di Indonesia.

Kegiatan ini turut mendukung pencapaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), antara lain SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui peningkatan mutu layanan ibu dan anak, SDG 4: Pendidikan Berkualitas dengan penyediaan pembelajaran profesional berkelanjutan bagi bidan, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, melalui kolaborasi strategis antara akademisi dan organisasi profesi. (Kontributor: Nikita Permata, S.Gz).