FK-KMK UGM Dukung Kemandirian Anak Berkebutuhan Khusus Lewat Program Inklusif Bersama POTADS

FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Dari Belajar ke Berkarya: Mewujudkan Potensi dan Peluang Kemandirian Anak Berkebutuhan Khusus dengan Sindrom Down melalui Orang Tua dan Komunitas yang Berdaya”. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 2 Juli 2025, dan dipimpin oleh dr. Widya Wasityastuti, M.Sc., M.Med.Ed., Ph.D. Sementara itu, proses monitoring dan evaluasi program dilakukan langsung oleh Dr. Supriyati, S.Sos., M.Kes.

Program diawali dengan kunjungan ke POTADS (Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome), yang dilanjutkan ke Sanggar Tari Didik Nini Thowok. Di lokasi ini, anak-anak dengan Sindrom Down menampilkan kegiatan menari bersama, menunjukkan semangat dan keceriaan mereka dalam berekspresi melalui seni.

Rangkaian kegiatan pengabdian mencakup seminar edukatif yang diperuntukkan bagi orang tua, pendamping, dan tenaga pendidik. Seminar tersebut mengangkat tema seputar jalur pendidikan dan peluang karier yang inklusif bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus. Materi disusun secara aplikatif, mulai dari pendidikan dasar hingga pelatihan keterampilan kerja. Selain itu, tim juga menyusun database Sahabat POTADS dan modul pembelajaran yang terintegrasi dengan pendekatan komunitas.

Sesi berikutnya diisi dengan pelatihan keterampilan praktis, seperti membuat sandwich, menghias roti, serta workshop kerajinan tangan seperti membuat gantungan kunci dan tas kain. Kegiatan ini tidak hanya membekali anak-anak dengan kemampuan mandiri, tetapi juga membuka peluang ekonomi melalui produk-produk bernilai jual.

Kolaborasi yang dijalin bersama POTADS dan komunitas seni lokal menjadi kekuatan utama dalam pelaksanaan kegiatan. Respons positif dari para orang tua menunjukkan bahwa program ini tidak hanya meningkatkan keterampilan anak-anak, tetapi juga membangun rasa percaya diri serta dukungan emosional dalam lingkungan yang penuh empati dan penghargaan terhadap perbedaan.

Kegiatan pengabdian ini mencerminkan komitmen FK-KMK UGM dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Pendekatan kolaboratif lintas sektor ini menjadi contoh nyata bahwa inklusivitas dapat terwujud melalui peran aktif institusi pendidikan, komunitas, dan keluarga dalam mendorong terciptanya ruang belajar dan berkarya yang setara bagi semua anak. (Kontributor: Resha Ayu).