Mahasiswa FK-KMK UGM Dukung Pengendalian Hipertensi di DIY Melalui Magang Kolaboratif Lintas Sektor

FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan kegiatan magang mahasiswa sebagai bentuk kontribusi aktif dalam pengendalian hipertensi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kegiatan ini berlangsung pada Februari hingga Mei 2025 dan difokuskan di bawah koordinasi Dinas Kesehatan DIY, dengan melibatkan berbagai puskesmas di Kabupaten Sleman, Gunungkidul, dan Kulonprogo, serta mitra strategis seperti Resolve to Save Lives (RTSL), organisasi profesi, dan lembaga pendidikan.

Magang ini menjadi bagian dari upaya transformatif untuk mengendalikan hipertensi—penyakit tidak menular yang dikenal sebagai “silent killer” karena minimnya gejala, namun berkontribusi besar terhadap kematian dan kecacatan kronis. Di DIY, prevalensi hipertensi mencapai lebih dari 30% menurut Riskesdas 2018, menempatkan wilayah ini pada posisi prioritas intervensi.

Melalui pendekatan kolaboratif, mahasiswa tidak hanya bertugas mengumpulkan data dan memfasilitasi kegiatan edukatif, tetapi juga terlibat langsung dalam perencanaan program, diskusi kebijakan, hingga penyusunan rekomendasi teknis. Mereka belajar menerapkan HEARTS Technical Package dari WHO, yang mencakup edukasi gaya hidup sehat, penerapan protokol terapi berbasis bukti, ketersediaan obat dan alat, penilaian risiko kardiovaskular, layanan berbasis tim, dan sistem pencatatan terintegrasi.

Beberapa praktik baik ditemukan, seperti penerapan protokol WHO dan pencatatan elektronik di Puskesmas Ponjong II Gunungkidul. Namun, tantangan juga dihadapi, mulai dari keterbatasan alat ukur yang tidak memenuhi standar, ketersediaan obat, hingga rendahnya kepatuhan pasien terhadap pengobatan jangka panjang. Masalah digitalisasi sistem pencatatan hipertensi yang belum terintegrasi juga menjadi perhatian khusus mahasiswa, yang kemudian menyusun rekomendasi kebijakan dalam forum audiensi bersama pemerintah daerah.

Aspek edukasi menjadi tulang punggung pencegahan. Mahasiswa berperan dalam penyusunan materi kampanye gizi, konseling singkat, dan penguatan literasi kesehatan masyarakat melalui kegiatan interaktif yang melibatkan dokter, ahli gizi, dan psikolog dalam tim edukasi.

Kegiatan magang ini merepresentasikan peran aktif generasi muda dalam membangun sistem kesehatan yang adaptif, berbasis data, dan inklusif. Melalui pendekatan berbasis komunitas, keterlibatan lintas sektor, serta dukungan kebijakan dan teknologi, transformasi pengendalian hipertensi di DIY menjadi lebih sistemik dan berkelanjutan.

Inisiatif ini sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui peningkatan layanan dan pencegahan penyakit tidak menular, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui digitalisasi layanan kesehatan primer, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan lewat kolaborasi antara institusi pendidikan, pemerintah daerah, organisasi profesi, dan mitra pembangunan global. Dengan langkah kecil namun nyata, mahasiswa turut menggerakkan perubahan menuju sistem kesehatan yang lebih tangguh dan berkeadilan. (Kontributor: Eiko Muharum Susanti, Ema Madyaningrum, S.Kep., Ns., M.Kes., Ph.D.).