FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada melalui Pusat Perilaku dan Promosi Kesehatan menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bersama kader kesehatan Kalurahan Mulyodadi, Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan pada pertengahan Mei 2025.
Kegiatan ini bertujuan memetakan kebutuhan serta tantangan kader dalam penyelenggaraan Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP), sekaligus menjadi pondasi perencanaan pelatihan kader berbasis kebutuhan lapangan. FGD dipimpin oleh ketua tim pengabdian masyarakat, Aditya Lia Ramadona, S.Si., M.Sc., Ph.D., dan difasilitasi oleh Tutik Istiyani, S.Sos., Nia Lestari Muqarohmah, S.Kep., Ns., serta asisten peneliti Alfiyah, S.K.M. dan perwakilan mahasiswa S2 Kesehatan Masyarakat, Nurul Hasanah, S.K.M. Kegiatan ini diikuti oleh 14 kader dari berbagai pedukuhan yang dibagi dalam dua tim diskusi aktif dan terbuka.
Dalam forum tersebut, para kader mengungkapkan beragam tantangan yang dihadapi, termasuk rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap hasil pemeriksaan PTM yang dilakukan oleh kader, serta minimnya media edukasi yang sesuai. Mereka juga menyoroti pentingnya pelatihan berkelanjutan agar dapat menjalankan tugas secara percaya diri, akurat, dan profesional.
Hasil FGD menjadi masukan penting untuk merancang intervensi yang tepat sasaran, yang tidak hanya fokus pada peningkatan kapasitas teknis, tetapi juga pada pembangunan rasa percaya diri dan partisipasi aktif kader dalam pelaksanaan Posyandu yang mandiri di masing-masing pedukuhan.
Kegiatan ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera dalam upaya memperkuat layanan kesehatan primer dan pencegahan penyakit, SDG 4: Pendidikan Berkualitas melalui pengembangan pelatihan nonformal bagi kader, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui sinergi antara akademisi, pemerintah desa, dan masyarakat.
Melalui pendekatan partisipatif seperti FGD, pemberdayaan kader bukan sekadar program teknis, melainkan sebuah gerakan sosial yang menumbuhkan kepercayaan, kepemilikan, dan kolaborasi dalam membangun kesehatan masyarakat dari tingkat desa. Kalurahan Mulyodadi memberikan contoh konkret bagaimana suara kader menjadi pintu masuk menuju desa sehat yang inklusif, mandiri, dan berkelanjutan. (Kontributor: Nia Lestari Muqarohmah dan Alfiyah).