FK-KMK UGM. Center for Bioethics and Medical Humanities (CBMH) FK-KMK UGM menyelenggarakan diskusi akademik bertajuk “Ethics on Higher Education – Curriculum and Leadership” pada Senin, 2 Juni 2025, di Ruang Meeting Lantai 2 Sayap Timur, Sekolah Pascasarjana UGM. Kegiatan ini menghadirkan Meggy Kantert, pakar dari organisasi internasional Globethics, serta diikuti oleh dosen, peneliti, dan para pemangku kepentingan di lingkungan pendidikan tinggi UGM.
Forum ini bertujuan menggali pentingnya penerapan nilai-nilai etika dalam sistem pendidikan tinggi, baik melalui penyusunan kurikulum maupun dalam praktik kepemimpinan akademik. Dalam pemaparannya, Meggy Kantert menekankan bahwa keberhasilan pendidikan tidak hanya diukur dari kemampuan teknis lulusan, tetapi juga dari seberapa dalam mereka menjunjung integritas dan tanggung jawab sosial di tengah masyarakat.
Diskusi ini juga menyoroti urgensi pengembangan etika dalam kepemimpinan akademik yang inklusif dan berkeadilan, yang sangat relevan di tengah tantangan global dan dinamika dunia digital saat ini. Salah satu pokok bahasan yang menarik perhatian peserta adalah pentingnya kerangka etika kecerdasan buatan (AI Ethics Framework), sebagai upaya akademik untuk memastikan teknologi digunakan secara bijak, adil, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dalam pendidikan.
Forum ini menjadi wadah strategis bagi sivitas akademika untuk merumuskan kembali pendekatan pendidikan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berakar kuat pada nilai-nilai kemanusiaan. Selain itu, forum ini turut memperkuat komitmen CBMH UGM dalam membina budaya akademik yang beretika dan responsif terhadap tantangan global.
Diskusi ini menjadi kontribusi konkret terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 4: Pendidikan Berkualitas, yang menekankan pentingnya pendidikan inklusif dan beretika; serta SDG 16: Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh, melalui tata kelola pendidikan tinggi yang transparan, akuntabel, dan berintegritas. Dengan penguatan etika akademik, UGM meneguhkan perannya sebagai pelopor pendidikan tinggi yang berkualitas dan berkeadilan dalam skala nasional maupun global, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Kontributor: Rafi Khairuna Wibisono, S.Kom).




