FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) melalui program Community and Family Health Care with Interprofessional Education (CFHC-IPE) menyelenggarakan kegiatan diseminasi hasil pengabdian masyarakat tahun ketiga sekaligus penarikan mahasiswa angkatan 2022 dari 10 padukuhan di Kabupaten Sleman, DIY. Acara dilaksanakan pada Jumat (20/62025), di Auditorium FK-KMK UGM. Kegiatan diseminasi ini tidak hanya berfungsi sebagai ajang pelaporan dan evaluasi program, tetapi juga menjadi forum pertukaran informasi serta umpan balik antara mahasiswa, para pemangku kepentingan, dan tim CFHC-IPE.
Dalam acara tersebut, Ketua I CFHC-IPE, dr. Widyandana, MHPE., Ph.D., Sp.M(K), menyampaikan bahwa kegiatan ini mencerminkan kontribusi aktif mahasiswa dalam mendampingi masyarakat di berbagai padukuhan di Kabupaten Sleman. Mahasiswa mempresentasikan hasil kerja selama enam semester dalam bentuk presentasi lisan, video, dan pameran poster sebagai wujud apresiasi atas upaya yang telah dilakukan.
“Harapan kami, kalau jadi dokter, jadi perawat, jadi ahli gizi, yang humanis; tahu bagaimana bekerja sama tim, tahu bagaimana bekerja sama dengan keluarga mitra. Itu harapan kami (semoga) bisa tercapai,” kata dr. Widyandana.
Acara diseminasi juga dihadiri oleh sejumlah stakeholder penting, seperti Kepala Bidang SDK Dinas Kesehatan Sleman, Kepala Puskesmas selaku Instruktur Lapangan, Dosen Pembimbing Lapangan, perangkat padukuhan, serta keluarga mitra dari padukuhan Jomboran, Karanganyar, Kebur Lor, Setan, Noyokerten, Banteran, Donolayan, Sembuh Wetan, Pokoh, dan Terwilen.
dr. Tunggul Birowo, mewakili Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, menyatakan bahwa program CFHC-IPE telah memberikan kontribusi yang nyata dalam meningkatkan edukasi dan pendampingan kesehatan kepada masyarakat. Ia berharap program ini dapat terus memperkuat kesadaran kesehatan di tingkat keluarga.
Selain itu, dr. Vivin Ratri Kurniasari Agustiyani Sulistyo selaku Kepala Puskesmas Cangkringan turut menyampaikan refleksi terhadap proses pembelajaran interprofesional yang telah dijalani oleh mahasiswa. Ia menyoroti pentingnya penguatan kolaborasi lintas profesi sebagai pondasi dalam praktik pelayanan kesehatan primer yang berbasis komunitas, serta mengapresiasi keterlibatan aktif mahasiswa dalam menerapkan kompetensi tersebut di lapangan.
Sesi panel dalam kegiatan ini diisi oleh tiga kelompok mahasiswa yang mempresentasikan refleksi dan capaian program pengabdian mereka. Diumumkan pula tiga kelompok terbaik berdasarkan kualitas penyampaian dan substansi intervensi yang ditampilkan. Juara 1 untuk ABDIMAS terbaik adalah Kelompok 5 yang berlokasi di Dusun Jomboran, Donokerto, Kecamatan Turi; lalu untuk juara 2 yaitu Kelompok 62 yang melaksanakan pendampingan di Dusun Sembuh Wetan, Sidokarto, Kecamatan Godean; dan juara 3 diraih oleh Kelompok 13 yang berlokasi di Dusun Kebur Lor, Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan. Penghargaan berupa sertifikat apresiasi juga diberikan kepada Kelompok 56 yang aktif menjelaskan refleksi kegiatan selama tiga tahun pada saat sesi panel.
Kegiatan ini sekaligus menandai penarikan mahasiswa dari keluarga mitra. Selanjutnya, mahasiswa akan melanjutkan pembelajaran CFHC-IPE ke tahapan implementasi nyata sesuai bidang masing-masing, seperti magang di rumah sakit, praktik lapangan, elective course, program pertukaran pelajar (ISSMA), dan kegiatan akademik lainnya.
Program CFHC-IPE berkomitmen untuk terus mendukung penguatan kesehatan komunitas melalui kolaborasi interprofesional yang berkelanjutan. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari kontribusi FKKMK UGM dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Penulis: Citra/Humas, Tim CFHC-IPE).