Penerapan Terapi Sujok sebagai Upaya Optimalisasi Terapi Komplementer dalam Program MBKM di RS PKU Muhammadiyah

FK-KMK UGM. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan FK-KMK UGM angkatan 2022 melaksanakan pelayanan terapi Sujok mulai Senin, 5 Mei 2025 sampai Sabtu, 14 Juni 2025 di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dalam rangka mengikuti kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Complementary Alternative Therapy – Pain Management (CAT-PM). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelayanan terapi sujok yang dapat mengatasi keluhan kesehatan bagi staf RS PKU Muhammadiyah.

Pelayanan terapi Sujok di RS PKU Muhammadiyah diikuti sebanyak 61 staf sebagai peserta dengan keluhan seperti gangguan muskuloskeletal, saraf, pencernaan, THT, metabolik, gangguan organ dalam hingga psikologis. Rata-rata peserta mengalami penurunan tingkat nyeri, bahkan ada yang melaporkan rasa nyeri hilang sepenuhnya. Dalam lima menit pertama beberapa peserta sudah menyatakan bahwa nyeri yang dialami mulai berkurang. Peserta merasakan efek dari terapi yang dilakukan seperti sensasi hangat dan nyaman yang timbul setelah dilakukan terapi. Meski begitu, respon dari masing-masing individu berbeda tergantung pada tingkat nyeri yang dialami dan metode yang digunakan oleh terapis. Sebagian besar peserta mengalami penurunan skala nyeri yang signifikan setelah dilakukan terapi sujok selama kurang lebih 10 sampai 15 menit.

Ketua tim pengabdian masyarakat Prof. Intansari Nurjannah, S.Kp., M.NSc., PhD, menyatakan bahwa kegiatan terapi sujok ini merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap para tenaga kesehatan khususnya dalam mengatasi keluhan nyeri atau ketidaknyamanan akibat beban kerja fisik maupun emosional. Tenaga kesehatan perlu untuk mendapatkan perhatian terhadap kondisi kesehatannya agar dapat menjalankan pelayanan secara optimal. terapi Sujok dipilih karena metodenya yang sederhana, aman dan nyaman, namun juga tetapi memberikan manfaat signifikan dalam meredakan nyeri, memperbaiki sirkulasi energi tubuh, serta mendukung keseimbangan emosional.

Selama dilakukan terapi sujok, para peserta menunjukkan antusiasme dan rasa penasaran yang tinggi. Mereka merasa bahwa terapi yang dilakukan menimbulkan rasa nyaman serta memberikan efek relaksasi. Banyak diantara mereka mengungkapkan bahwa terapi sujok membantu meredakan keluhan fisik ringan dan memberikan ketenangan secara emosional. Beberapa peserta juga diajarkan cara melakukan terapi sujok mandiri yaitu melalui metode mudra dengan menunjukkan beberapa titik yang menjadi interpretasi dari organ atau bagian tubuh yang mengalami gangguan.

Terapi Sujok merupakan terapi alternatif komplementer yang dikembangkan oleh Prof. Park Jae Woo dari Korea Selatan, dengan cara menstimulasi titik-titik refleksi pada tangan (Su) dan kaki (Jok) untuk meredakan nyeri, mengurangi stres, memperbaiki sirkulasi darah, serta mempercepat proses pemulihan. Sasaran dari kegiatan terapi sujok ini adalah tenaga medis dan nonmedis yang ada di RS PKU Muhammadiyah, khususnya mereka yang mengalami keluhan nyeri atau ketidaknyamanan pada anggota bagian tubuh maupun organ bagian dalam.

Kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang didanai melalui hibah pengabdian masyarakat terintegrasi dari FK-KMK UGM. Pengabdian ini turut berkontribusi dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui kolaborasi dengan RS PKU Muhammadiyah sebagai mitra dan peserta aktif dalam program ini. (Kontributor: Prof. Intansari Nurjannah, SKp., MNSc., PhD).