FK-KMK UGM Gelar Webinar Review Kebijakan Stroke Tahun 2024 Berbasis Transformasi Sistem Kesehatan dan Outlook 2025

FK-KMK UGM. Dalam rangka Annual Scientific Meeting (ASM) Tahun 2025, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM menyelenggarakan webinar bertajuk “Review Kebijakan Stroke Tahun 2024 Berbasis Transformasi Sistem Kesehatan dan Outlook 2025”. Webinar dilaksanakan secara hybrid melalui Zoom, pada Jumat (7/2/2024). Kegiatan ini bertujuan memperkuat sinergi antara pemangku kebijakan nasional, pemerintah daerah, klinisi, praktisi manajemen, dan organisasi profesi dalam mendukung transformasi sistem kesehatan untuk pencegahan dan penanganan stroke yang efektif, inklusif, dan berkelanjutan di Indonesia.

Guru Besar Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM, Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc, Ph.D, membuka sesi dengan menyampaikan tentang Dashboard Sistem Kesehatan (DaSK). Prof. Laksono mengatakan, DaSK merupakan suatu inovasi untuk mengembangkan atau memperbaiki kebijakan kesehatan, sistem, produk, teknologi, dan pelayanan kesehatan.

“Dan yang utama, untuk memenuhi kebutuhan mereka yang terpinggirkan atau berada di tempat-tempat jauh atau rentan. Kita tidak mencari data, tapi menggunakan data yang sudah ada,” ujar Prof. Laksono.

Pada sesi selanjutnya, Hanifah Wulandari, S.Gz., MPH dari Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM membahas tentang penggunaan DaSK untuk review kebijakan transformasi sistem kesehatan dan penanganan stroke. Hanifah menerangkan, Kementerian Kesehatan RI telah berkomitmen untuk melakukan enam pilar transformasi penopang kesehatan Indonesia guna mewujudkan manajemen penyakit yang lebih komprehensif, antara lain transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, dan teknologi kesehatan.

Dari data-data yang sudah disesuaikan berdasarkan pilar-pilar transformasi berbasis bukti menggunakan data survei maupun data rutin, lanjut Hanifah, data-data tersebut disarikan ke dalam suatu pengetahuan yang diukur menjadi action plan atau intervensi yang berbasis bukti.

“Dengan menerapkan kebijakan publik ini, pengurangan beban stroke di level pusat, provinsi, dan kabupaten/kota dapat tercapai. Untuk mencapai itu, salah satunya adalah dengan menggunakan DaSK dalam penanganan stroke dengan prinsip transformasi kesehatan,” kata Hanifah.

Selain Prof. Laksono dan Hanifah, terdapat beberapa pembahas lainnya dalam webinar, antara lain dr. Fatcha Nuraliyah, MKM (Ketua Tim Kerja Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Direktorat Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI), Prof. Dr. dr. Ismail Setyopranoto, Sp.S (K) (RSUP Dr. Sardjito; Perhimpunan Dokter Neurologi Seluruh Indonesia/PERDOSNI), Clara Boleng, S.Kep., Ns. (Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Utara), dan dr. Novi Zain Alfajri, MPH (Rumah Sakit Akademik UGM).

Webinar ini merupakan salah satu wujud kontribusi FK-KMK UGM dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Penulis: Citra/Humas).