FK-KMK UGM Gelar Sosialisasi dan Konsultasi PKM 2025

FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM menyelenggarakan Sosialisasi, Konsultasi,dan Biro Jodoh Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2025 pada Jumat (27/12/2024). Sosialiasi ini diselenggarakan secara daring melalui Zoom kepada para mahasiswa FK-KMK UGM dengan tujuan untuk mengenalkan sekaligus memberikan pemahaman kepada para mahasiswa FK-KMK UGM tentang berbagai jenis dan bidang PKM hingga kriteria penilaian proposal PKM dalam persiapan menuju PKM 2025.

Koordinator Tim Pembina Kemahasiswaan Bidang Kreativitas Mahasiswa, Dr. Rio Jati Kusuma, S.Gz., MS., mengatakan dirinya mengapresiasi para mahasiswa FK-KMK UGM yang berpartisipasi aktif dalam memperjuangkan PKM FK-KMK untuk mewarisi generasi juara. Ia berharap, sebelum pengumpulan proposal ke UGM pada 4 Januari 2025, para mahasiswa dapat berproses untuk membentuk tim, berdiskusi dengan anggota tim, serta menentukan dosen pembimbing dan jenis PKM yang dipilih.

“Harapan kami, dari FK-KMK tetap ada yang meneruskan generasi sang juara, tetap berprestasi untuk PKM ini, tetap membawa harum nama UGM dan bisa merebut Piala Adikarta Kertawidya tahun 2025,” ujar Rio.

Dr. Med. dr. Indwiani Astuti selaku Juri Nasional PIMNAS memberikan pemaparan mengenai ragam PKM dan penilaiannya. dr. Indwiani menyebut, ada delapan bidang PKM dan dua jenis PKM Karya Tulis yang dapat dipilih. Delapan bidang PKM tersebut antara lain PKM Riset Eksata (PKM-RE), PKM Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH), PKM Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM), PKM Kewirausahaan (PKM-K), PKM Penerapan IPTEK (PKM-PI), PKM Karsa Cipta (PKM-KC), PKM Karya Inovatif (PKM-KI), dan PKM Video Gagasan Konstruktif (PKM-VGK). Sementara itu, dua jenis PKM Karya Tulis yang dilombakan adalah PKM Artikel Ilmiah (PKM-AI) dan PKM Gagasan Futuristik (PKM-GF).

Terkait penilaian proposal dan penentuan proposal yang didanai, dr. Indwiani menjelaskan, terdapat dua tahap penilaian, yaitu tahap 1 berupa administrasi dan kreativitas serta tahap 2 berupa penilaian substansial. Tahap penentuan proposal akan dilakukan oleh tim Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) RI serta tim pakar yang terdiri atas dosen dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia.

“Fokus penilaiannya adalah kreativitas, kemutakhiran, metode, dan prediksi kemanfaatan atau potensi khusus,” kata dr. Indwiani.

Keterlibatan dalam PKM 2025 merupakan salah satu upaya FK-KMK UGM dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), utamanya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Citra/Humas).