FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM menyelenggarakan bedah buku “Penerapan Skrining Gizi di Rumah Sakit (Edisi Kedua)”. Kegiatan bedah buku dilaksanakan secara bauran di Auditorium Gedung Pascasarjana Tahir lantai 1, FK-KMK UGM pada Rabu (18/12). Tujuan bedah buku untuk mensosialisasikan pentingnya penerapan skrining gizi, baik di kalangan tenaga kesehatan maupun pengelola rumah sakit.
Dekan FK-KMK UGM, Prof. dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D., FRSPH, mengungkapkan, buku Penerapan Skrining Gizi di Rumah Sakit (Edisi Kedua) karya Prof. Dr. Susetyowati, DCN., M.Kes. merupakan kontribusi luar biasa yang menunjukkan komitmen untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuan yang aplikatif, relevan, dan berdampak langsung pada layanan gizi di Indonesia.
“Dan buku ini juga merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sivitas FK-KMK UGM untuk terus mendorong inovasi-inovasi kesehatan, serta menjadi garda ke depan dalam mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan yang berdampak nyata bagi masyarakat,” kata Prof. Yodi.
Penulis buku “Penerapan Skrining Gizi di Rumah Sakit (Edisi Kedua)” sekaligus Ketua Departemen Gizi Kesehatan FK-KMK UGM, Prof. Dr. Susetyowati, DCN., M.Kes., mengatakan, pada buku edisi pertama, ia menuliskan bahwa skrining gizi didasari oleh banyaknya malnutrisi di rumah sakit. Namun, pemenuhan asupan gizi pasien rumah sakit tidak mudah selama perawatan karena adanya faktor penyakit. Di sisi lain, penyakit itu sendiri bisa meningkatkan kebutuhan zat gizi, sehingga hal tersebut harus segera ditangani,
“Tindakan perlu, pencegahan, harus segera dilakukan, sehingga skrining menjadi penting. Bagaimana kita bisa mendeteksi secara dini. Inilah yang mendasari skrining gizi harus dilakukan di 24 jam pertama saat pasien masuk ke rumah sakit,” terang Prof. Susetyowati.
Prof. Susetyowati menambahkan, pada edisi pertama, buku “Penerapan Skrining Gizi di Rumah Sakit” juga menjelaskan alasannya mengembangkan alat skrining, hingga bagaimana uji coba dilakukan. Namun, pada edisi kedua, buku tersebut lebih menekankan pada uji coba alat skrining gizi yang dilakukan tidak hanya oleh ia sendiri, tetapi juga beberapa peneliti yang sudah melakukan penelitian dengan alat skrining gizinya.
“Setiap penyakit ada alatnya sendiri. Di buku ini (edisi kedua), sudah ada tambahan setiap penyakit dengan alat skriningnya, seperti pada pasien kanker, ginjal, sirosis hati, Covid-19, hingga stroke,” ujar Prof. Susetyowati.
Bedah buku “Penerapan Skrining Gizi di Rumah Sakit (Edisi Kedua)” turut menghadirkan beberapa narasumber lainnya, yakni Dr. dr. Probosuseno, SpPD, K-Ger, FINASIM, SE., MM., AIFO-K (Kepala Klinik Geriatri, RSUP Dr Sardjito), Retno Pangastuti DCN, M. Kes, RD (Pengurus Pusat Asosiasi Dietisien Indonesia), dan Ahmad Syauqy, S.Gz., M.P.H., Ph.D., Dietisien (Program Studi Magister Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro). Bedah buku ini menjadi salah satu bagian dari kontribusi FK-KMK UGM dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), utamanya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Penulis: Citra/Humas).