Faktor Gizi dan Tumbuh Kembang Anak: Pelajaran dari Kabupaten Sleman

FK-KMK UGM. Tingginya angka kekurangan gizi dan stunting pada anak usia di bawah lima tahun di Kabupaten Sleman menjadi perhatian serius. Sebuah penelitian terbaru yang melibatkan 185 anak berusia 7–59 bulan, berdasarkan data dari Health and Demographic Surveillance System (HDSS) Sleman, FK-KMK UGM, mengungkapkan prevalensi kekurangan gizi (underweight) sebesar 12,5%, stunting sebesar 39,5%, dan anak kurus sebesar 5,4%. Penelitian ini menyoroti pentingnya praktik pemberian makanan bergizi untuk mendukung kesehatan dan tumbuh kembang anak.

Meskipun sebagian besar responden memiliki praktik pemberian makan yang baik, seperti pemberian ASI (95,7%) dan MPASI (70,8%), temuan menunjukkan bahwa 54,1% anak mulai menerima MPASI sebelum usia 6 bulan. Hal ini dapat mengganggu pemberian ASI eksklusif, yang berperan penting bagi kesehatan anak di usia dini. Penilaian status gizi dilakukan melalui pengukuran antropometri, sementara data praktik pemberian makan diperoleh dari kuesioner terstandar.

Hasil analisis menunjukkan tidak adanya hubungan langsung antara praktik pemberian makan dengan status gizi anak berdasarkan berat badan, tinggi badan, atau indeks berat badan terhadap tinggi badan. Namun, penting dicatat bahwa praktik pemberian makan yang baik tetap menjadi fondasi penting untuk mendukung tumbuh kembang anak. Orang tua dan pengasuh anak perlu memastikan kecukupan nutrisi sesuai usia anak untuk mencegah dampak jangka panjang dari kekurangan gizi.

Penelitian ini mendukung pencapaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Hal ini menegaskan perlunya kerja sama lintas sektor antara masyarakat, fasilitas kesehatan, dan pemerintah untuk memperbaiki status gizi anak.

Kesadaran tentang pentingnya gizi seimbang bagi anak usia dini perlu terus ditingkatkan. Konsultasi rutin dengan tenaga kesehatan dan edukasi masyarakat melalui Posyandu atau program pemerintah lainnya menjadi langkah strategis untuk mengatasi tantangan gizi ini. Dengan dukungan semua pihak, diharapkan generasi mendatang dapat tumbuh sehat, cerdas, dan produktif. (Kontributor: Rahayu Kia Sandi Cahaya Putri, Naufal Farah Azizah & Septi Kurnia Lestari/ Editor: Sitam/ Iluss: AI).

Referensi:
Palupi, I. R., Meltica, R., & Faza, F. (2019). Research Article Feeding Practices and Nutritional Status among Children Under Five Years of Age in Sleman District, Yogyakarta, Indonesia.