FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan talkshow bedah buku berjudul Implementasi Pendidikan Interprofesi di Komunitas pada Senin (4/11). Acara ini dilaksanakan di Auditorium Gedung Pascasarjana Tahir Foundation, FK-KMK UGM. Talkshow ini diselenggarakan secara bauran untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mengenai program Interprofessional Education (IPE) sekaligus membedah buku karya dosen FK-KMK UGM.
Direktur Pendidikan dan Pengajaran UGM sekaligus penyunting buku Implementasi Pendidikan Interprofesi di Komunitas, Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med. Ed., Ph.D, menerangkan, IPE adalah momen pembelajaran antar mahasiswa dari berbagai profesi untuk saling memahami profesi satu sama lain dan bekerja sama dalam konteks yang dipilih, seperti di kelas, komunitas, skill training center, atau klinik. Prof. Gandes menyebut, IPE dalam konteks komunitas ke masyarakat telah berjalan di FK-KMK UGM sejak 2013, yakni Community and Family Health Care Interprofessional Education (CFHC-IPE).
CHFC-IPE menyinergikan Program Studi Kedokteran, Keperawatan, dan Gizi untuk mendampingi 3.600 keluarga mitra di dusun atau dukuh untuk belajar membuat program dan mencari solusi terkait topik-topik tertentu. “Mengapa ke masyarakat? Karena UGM sangat kental dengan spirit kemasyarakatan. Jadi, kita memilih setting-nya di komunitas,” kata Prof. Gandes.
Direktur Pendidikan dan Pengajaran UGM itu melanjutkan, sudah banyak buku hingga jurnal yang membahas tentang IPE. Namun, buku Implementasi Pendidikan Interprofesi di Komunitas memberikan wawasan baru mengenai program CFHC-IPE yang bersifat longitudinal, yaitu dari semester 1 hingga semester 7 perkuliahan. “Pembaca tidak hanya memahami tentang teori, tapi juga teori yang sudah diaplikasikan dan komprehensif dari planning, executing, evaluation, manajemen, pembiayaan, bagaimana bekerja dengan Dinas Kesehatan, masyarakat, keluarga mitra, sampai tantangannya,” terangnya.
Sementara itu, Ketua CFHC-IPE FK-KMK UGM dan penyunting buku Implementasi Pendidikan Interprofesi di Komunitas, dr. Widyandana, MHPE., Ph.D., Sp.M (K), menambahkan, buku yang melibatkan 26 penulis tersebut dapat dibaca oleh berbagai kalangan. “Mahasiswa S1 bisa, karena tips-tips bagaimana berkolaborasi interprofesi (ada) dari situ, dosen yang mengelola dan menjalani pembelajaran di komunitas maupun merintis interprofesi, pihak lain yang berminat dengan pendidikan interprofesi dan komunitas, (maupun) peneliti yang ingin meneliti bidang ini bisa menjadikan bahan landasan data awal penelitian,” terang dr. Widyandana.
Selain Prof. Gandes dan dr. Widyandana, turut hadir Mujiyanto sebagai perwakilan mitra keluarga CFHC-IPE FK-KMK UGM di Dukuh Kebur Lor, Sleman, serta tiga mahasiswi dari ketiga program studi S1 di FK-KMK UGM sebagai pelaku program IPE yang memberikan testimoni terkait program CFHC-IPE. Mereka adalah Fatimah Azzahra (Prodi Ilmu Keperawatan Angkatan 2021), Mutia Arum Rahmadania (Prodi Gizi Angkatan 2022), dan Olga Novena Patrivia (Prodi Pendidikan Kedokteran Angkatan 2022).
Bedah buku ini diikuti setidaknya 100 peserta secara bauran. Peserta bedah buku di antaranya mahasiswa, dosen pengajar, maupun masyarakat yang umum. Kegiatan ini turut berkontribusi dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 16: Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Humas: Citra).