Reportase “Field Training Exercise (FTX) Dokumen Pedoman Pusat Kendali Operasi Kedaruratan Kesehatan/Pusdalopkes (Health Emergency Operation Center/HEOC) di Provinsi Bali”

FK-KMK UGM. Dalam rangka menguji operasional Pedoman Health Emergency Operation Center (HEOC) Provinsi Bali, Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP) bekerja sama dengan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK UGM menyelenggarakan Field Training Exercises (FTX) dari 5 hingga 7 Februari 2024. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari Table Top Exercise (TTX) dan bertujuan untuk menguji implementasi pedoman dalam situasi lapangan.

Hari Pertama: Persiapan Panitia

Pada hari pertama, Senin, 5 Februari 2024, pertemuan dilaksanakan di Ruang Cempaka, Dinas Kesehatan Provinsi Bali, melibatkan panitia lokal dan tim dari FK-KMK UGM. Pertemuan ini fokus pada persiapan teknis pelaksanaan Field Training Exercise. Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi Bali membuka acara dengan harapan agar Field Training Exercise dapat berjalan lancar dan efektif. Pembahasan utama termasuk penyesuaian tactical floor game, yang melibatkan tujuh adegan dengan inject dan output yang telah disiapkan. Lokasi Field Training Exercise terdiri dari empat area: ruang HEOC di Dinkes Provinsi Bali, tenda lintas sektor, tenda sektor kesehatan, dan tenda desa Penebel untuk korban. Tim juga membahas peran PSC 119 dan EMT, serta alur pengambilan sampel dan proses aktivasi serta deaktivasi HEOC.

Hari Kedua: Sesi Akademik dan Gladi Kotor

Hari kedua dimulai dengan pengantar dari AIHSP, yang menjelaskan proses penyusunan dokumen hingga tahap uji coba. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali kemudian membuka acara, menyampaikan apresiasi terhadap semua pihak yang terlibat dalam proses penyusunan dan uji coba pedoman HEOC.

Sesi akademik dimoderatori oleh dr. Iwan, Kabid P2P. Sekretaris BPBD menyampaikan informasi mengenai kebijakan penanggulangan bencana, mengungkapkan bahwa Bali menghadapi 15 risiko bencana dengan berbagai kategori. Peran BPBD mencakup koordinasi, pelaksanaan, dan komando selama bencana. Bappeda juga menyajikan konsep pengelolaan bencana dengan melibatkan banyak sektor dan peta kapasitas daerah. Bidang P2P memaparkan distribusi potensi kasus flu burung dan strategi pengendalian yang meliputi surveilans epidemiologi dan kesiapsiagaan menghadapi pandemi. Sesi ini ditutup dengan pemaparan dokumen HEOC dan tactical floor game oleh tim PKMK FK-KMK UGM.

Gladi bersih dilaksanakan di lapangan Dinkes Provinsi Bali, di mana peserta memasuki tenda sesuai dengan peran mereka. Gladi ini mempersiapkan peserta untuk Field Training Exercise dengan simulasi alur krisis kesehatan HxNy.

Hari Ketiga: Pelaksanaan FTX dan Evaluasi

Pada hari ketiga, Kamis, 7 Februari 2024, Field Training Exercise dilaksanakan dengan pengendalian penuh oleh tim PKMK FK-KMK UGM dan panitia lokal. Evaluator dari berbagai lembaga, termasuk PKK Kemenkes, AIHSP Pusat, FKH Udayana, BPBD Provinsi Bali, dan lainnya, memantau jalannya simulasi di berbagai lokasi. Skenario Field Training Exercise meliputi fase pra-krisis kesehatan, penemuan kasus awal, koordinasi penetapan daerah tertular, serta aktivasi dan deaktivasi HEOC.

Selama simulasi, peserta melakukan aktivitas seperti pengambilan sampel, pengantaran pasien, dan pelaporan kasus. Setelah peningkatan kasus dan batas kapasitas daerah teridentifikasi, HEOC diaktifkan dan berfungsi untuk komunikasi risiko, penyusunan peta respon, dan pelaporan harian. Skenario berakhir dengan proses deaktivasi HEOC.

Kegiatan ditutup dengan evaluasi di Grand Inna Hotel, di mana para evaluator memberikan masukan untuk perbaikan dokumen HEOC. Secara umum, pemain dapat melaksanakan peran sesuai dokumen HEOC, namun beberapa aspek seperti SOP rapid health assessment, indikator krisis kesehatan, dan peran akademisi perlu diperbaiki dan diperinci lebih lanjut.

Field Training Exercise ini mendukung pilar keempat dari Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu Pendidikan Berkualitas, dengan fokus pada pengembangan kapasitas dalam penanggulangan krisis kesehatan.
(Reporter: dr. Alif Indiralarasati)

Berita Terbaru