FK-KMK UGM. Uji coba dokumen merupakan langkah krusial dalam meningkatkan kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana. Pada 24-25 Januari 2024, Program Kajian dan Manajemen Krisis (PKMK) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) bekerja sama dengan Australia Indonesia Health Support Partnership (AIHSP) menyelenggarakan Table Top Exercise (TTX) terkait Penanggulangan Krisis Kesehatan di Provinsi Bali. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan menguji pedoman penanggulangan krisis kesehatan yang telah disusun dan melibatkan berbagai pihak untuk meningkatkan koordinasi dan efektivitas respons terhadap ancaman kesehatan.
A. Proses Persiapan Uji Coba
Persiapan untuk TTX ini memerlukan perencanaan yang teliti agar pelaksanaan kegiatan dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Proses persiapan yang dilakukan tim PKMK UGM di Bali menghadapi berbagai tantangan dalam menyelaraskan persepsi dan kepentingan berbagai pihak yang terlibat. Selama empat bulan, dari Oktober 2023 hingga pertengahan Januari 2024, tim mengadakan sembilan pertemuan untuk membahas berbagai aspek penting, seperti:
- Penentuan peran tim penyusun dan peserta
- Penjadwalan TTX
- Penyusunan skenario dan matriks, termasuk inject, alur pemain, dan SOP yang diuji
- Identifikasi peserta dan instansi terkait
- Penyusunan kerangka acuan, draft undangan, lokasi, dan susunan acara
- Penyusunan alat evaluasi dan lembar jawab peserta
Meskipun ada kendala seperti perbedaan pendapat tentang jadwal dan komposisi pemain, tim berhasil menemukan solusi dan menyiapkan acara dengan baik. Proses ini melibatkan penyesuaian jadwal dan pembahasan yang rinci dalam setiap rapat untuk memastikan kelancaran kegiatan.
B. Pelaksanaan Uji Coba
Table Top Exercise dilaksanakan pada Kamis, 25 Januari 2024, dari pukul 08.00 hingga 18.00 WITA bertempat di Hotel Prime Plaza Sanur. Acara dimulai dengan sambutan oleh I Putu Suparta Jaya dari Bappeda Provinsi Bali, yang mengapresiasi kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Australia serta kontribusi berbagai pihak dalam penyelenggaraan kegiatan ini. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali juga menyampaikan bahwa TTX ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang telah dimulai sejak tahun lalu. Topik yang diangkat adalah flu burung, sejalan dengan himbauan dari Kementerian Kesehatan RI untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi wabah.
Kegiatan TTX terdiri dari tiga fase: pra-krisis, krisis, dan resolusi. TTX ini memfokuskan pada wabah flu burung dengan melibatkan berbagai sektor. Evaluasi menunjukkan bahwa alur koordinasi dan komunikasi belum sepenuhnya efektif, dengan peserta yang sebagian besar memberikan jawaban normatif karena kurang memahami dokumen pedoman dan konteks situasi.
Para evaluator berasal dari berbagai sektor, termasuk Bappelitbangda Provinsi Bali, akademisi dari Universitas Udayana, serta ahli dari berbagai lembaga. Observer terdiri dari PMI, Balai Besar Karantina Kesehatan Denpasar, RSUP Dr IGN Prof Ngurah, dan Dinas Pertanian Provinsi Bali. Kegiatan diakhiri dengan sesi After Action Review untuk mengevaluasi hasil dan memberikan masukan sebagai dasar perbaikan di uji coba berikutnya, yaitu Field Training Exercise (FTX).
C. Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut
Usai pelaksanaan TTX, rapat evaluasi dilakukan untuk membahas beberapa poin penting, termasuk:
- Evaluasi teknis pelaksanaan TTX
- Penilaian hasil jawaban peserta dan koreksi oleh evaluator dan observer
- Persiapan dan perencanaan FTX, termasuk penentuan skenario, pemain, lokasi, dan susunan acara
Koordinasi untuk kegiatan FTX selanjutnya akan dilakukan melalui grup WhatsApp dan rapat daring rutin. Kegiatan ini sejalan dengan pilar keempat SDGs, yaitu Pendidikan Berkualitas, yang menekankan pentingnya pendidikan dan pelatihan dalam meningkatkan kapasitas penanggulangan krisis.
(Reporter: dr. Alif Indiralarasati)