Pelatihan ALTEM: Tingkatkan Keterampilan Dokter Muda dalam Manajemen Kegawatdaruratan dari Simulasi ke Praktik Mandiri

FK-KMK UGM. Pada tanggal 1-3 Juni 2024, Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM)/ Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia  (PERDATIN) Yogyakarta mengadakan Pelatihan Acute Life-Threatening Events Management (ALTEM) yang wajib diikuti oleh mahasiswa kedokteran UGM sebelum menjalani internship. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam menangani kejadian akut yang mengancam jiwa, dengan pendekatan sistematis terhadap penilaian, intervensi, dan tindak lanjut. Manajemen kejadian akut yang mengancam jiwa membutuhkan tindakan cepat dan tepat untuk mengatasi ancaman langsung terhadap kehidupan.

Acara ini diikuti oleh 22 peserta dokter muda FK-KMK UGM dan didesain dengan metode pembelajaran yang mencakup kuliah umum serta rotasi pada beberapa skill station. Simulasi 1-2 kasus komprehensif di setiap skill station memungkinkan peserta untuk mengaplikasikan teori yang telah dipelajari ke dalam praktik klinis yang menyerupai kasus medis sehari-hari. Pelatihan ini juga mendukung pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) pilar tiga dan empat, yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera dan Pendidikan Berkualitas.

Manekin pasien canggih seperti Laerdal Sim Man 3G dan Meti, yang dioperasikan oleh instruktur, digunakan dalam pelatihan ini untuk memberikan pengalaman yang realistis dalam penanganan kasus-kasus kegawatdaruratan. Materi yang disampaikan secara intensif selama tiga hari membekali peserta dengan pengetahuan terkini dan keterampilan klinis yang dapat diterapkan di kemudian hari. Dalam simulasi kasus, peserta diuji dalam pengetahuan medis, kemampuan berpikir cepat, pengambilan keputusan yang tepat, dan kerja sama tim.

Penilaian peserta dalam pelatihan ALTEM mencakup beberapa aspek. Secara individu, peserta dinilai melalui capaian nilai pretest dan posttest, serta kategori “Peserta Terbaik” yang didasarkan pada pengetahuan, keaktifan, ketepatan waktu, dan profesionalitas selama acara berlangsung. Untuk kategori penilaian kelompok, peserta dinilai dalam kerja sama tim dan tatalaksana komprehensif pasien kegawatdaruratan. Pada penutupan acara, dr. Dhanty Dwita Sari, Sp.An-TI, menyampaikan apresiasinya kepada semua peserta, pembicara, dan panitia yang telah berkontribusi dalam acara ini.

Melalui pelatihan ALTEM FK-KMK UGM, peserta tidak hanya memperoleh pembaruan pengetahuan, tetapi juga pemantapan praktik klinis yang dapat meningkatkan keseluruhan kemampuan mereka sebagai praktisi kesehatan. ALTEM juga membekali peserta dengan cognitive aid berupa aplikasi yang berisi algoritma diagnosis dan tatalaksana kasus gawat darurat, sehingga diharapkan para dokter umum dapat memiliki panduan yang mudah, cepat, dan tepat untuk berbagai macam kasus kegawatdaruratan yang dihadapi. (Penulis: Shianita Stanie, Irham Hanafi; Editor: Vincent)