Abdimas: Peningkatan Kemampuan Analisis Data untuk Pengendalian Penyakit di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Departemen BEPH FK-KMK UGM menggelar kegiatan diskusi pengabdian masyarakat secara daring yang diketuai oleh dr. Vicka Oktaria, MPH, PhD. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan analisis data dan perumusan kebijakan berbasis data pada petugas surveilans, guna pengendalian penyakit berpotensi wabah di wilayah D.I Yogyakarta yang mencakup Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo, dan Kabupaten Gunung Kidul.

Pertemuan pertama yang diadakan bersama dinas kesehatan setempat membahas rencana survei need assessment untuk menentukan pelatihan yang dibutuhkan oleh para petugas dinas. Pelatihan yang akan berlangsung pada bulan Juni atau Juli mendatang ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas alert yang pada tahun 2022 baru mencapai sekitar 44%, serta memperbaiki deteksi dan respons terhadap KLB di wilayah D.I Yogyakarta.

Dalam diskusi, Drs. Solikhin Dwi Ramtana, Apt, MPH perwakilan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menyampaikan bahwa aplikasi SKDR telah digunakan dan diupayakan secara mingguan. Namun, masalah utama yang dihadapi adalah keterbatasan dalam melampirkan rekomendasi yang tepat dan hanya menyampaikan hasil data tanpa analisis mendalam. Hal ini termasuk dalam masalah keterlambatan dalam mendeteksi sinyal kejadian luar biasa (KLB). Modul berbasis SKDR saat ini masih belum diolah secara mendetail dan hanya ditampilkan per tahun, sehingga sangat jarang digunakan untuk mengetahui data yang dibandingkan per tahun.

Tidak hanya itu saja, analisis faktor risiko masih belum dilakukan secara menyeluruh karena keterbatasan data. Pengayaan terkait analisis faktor risiko sangat dibutuhkan untuk meningkatkan deteksi outbreak, mengingat beberapa kasus sebelumnya terlewat untuk terdeteksi.

Kesulitan yang dihadapi di dinas dalam hal penanganan KLB, terutama adanya pro-kontra dengan pihak kecamatan. Hal ini diperlukan advokasi kebijakan untuk mengkomunikasikan data kesehatan kepada pihak non-kesehatan, serta komunikasi risiko dan identifikasi sumber daya untuk kebijakan berbasis bukti.

Sebagai tindak lanjut, tim pengabdian masyarakat yang beranggotakan Bayu Satria Wiratama, S.Ked, MPH, PhD, dr. Risalia Reni Arisanti, dan dr. Ahmad Watsiq Maula, MPH akan melakukan survei need assessment secara online dan diharapkan dapat diisi oleh peserta untuk mengetahui kebutuhan yang akan menjadi dasar pembuatan modul pelatihan.

Kegiatan ini sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 3 tentang Kehidupan Sehat dan Sejahtera, nomor 4 Pendidikan Berkualitas, nomor 9 Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, dan nomor 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Kontributor dan Foto: Nanda Melania D. dari Departemen BEPH, Editor: Humas FK-KMK. Artikel ini telah diunggah di Website Departemen BEPH FK-KMK UGM)

Berita Terbaru