FK-KMK UGM. Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) menggelar kelas dosen tamu pada Kamis (25/04) di Auditorium Tahir Foundation Lantai 8. Kegiatan ini diisi oleh Prof Christine Imbert, Ph.D., seorang laboran di Laboratorium Ekologi dan Biologi Interaksi, UMR CNRS 7267 (EBI), Universitas Poitiers dengan materi ‘Fungi and biofilms: what research is carried out in our lab and why?’.
“Kesempatan luar biasa bagi kita semua untuk mendalami biofilm bersama Prof Christine,” sambut Prof. dr. Titik Nuryastuti, M.Si., Ph.D, Sp.MK (K)., perwakilan Divisi Bakteriologi Klinik, Departemen Mikrobiologi FK-KMK UGM.
Prof Christine menjelaskan tiga fokus utama penelitian Material Handling Equipment (MHE) yang di akomodasinya. Termasuk, pemahaman interaksi antara ameba yang hidup bebas dengan mikroorganisme lain dalam biofilm dan pengendalian biofilm bakteri/jamur pada perangkat medis.
“Di penelitian MHE saya, ada Legionella sp, Borrelia sp, Candida sp dan lainnya sebagai model mikroba utama yang dipelajari,” jelas Prof Christine.
Prof Christine pun menambahkan bahwa semua jamur dapat membentuk biofilm. Misalnya, A. fumigatus, C. albicans, dan C. neoformans.
“Candida albicans adalah salah satu model mikroba utama yang dipelajari di laboratorium EBI,” terangnya.
Ia menjelaskan bahwa fokus utama terhadap C. albicans bertujuan untuk memahami risiko infeksi terkait pembentukan biofilm. Demikian pun, C. albicans dihubungkan dengan dental units dan dental unit waterlines.
Lebih lanjut, temuannya menunjukkan bahwa lebih dari 80% infeksi pada manusia berkorelasi dengan biofilm.
“Dalam EBI, kita mengembangkan model untuk memahami patofisiologi infeksi pada biofilm, kita menggunakan spesies tunggal yakni C. albicans dan spesies ganda yakni C. albicans dan C. acnes, lalu C.albicans dan S.aureus,” tutupnya.
Lebih lanjut, hal ini menjadi bentuk komitmen pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) yakni tujuan ke 4 Pendidikan Berkualitas serta SDGs 3 yakni Kehidupan Sehat dan Sejahtera. (Isroq Adi Subakti/Reporter)