FK-KMK UGM. Prof. dr. Gunadi, Ph.D., Sp.BA., Subsp.D.A.(K)., Asisten Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengembangan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM menjadi Guru Besar Bidang Bedah Anak setelah pengukuhan yang dilaksanakan pada Kamis (14/9) di Balai Senat Lantai 2 Gedung Pusat UGM.
Melalui penelitian yang berjudul Kedokteran Presisi Penyakit Genetik Kompleks Hirschsprung berbasis Genomik, Prof. Gunadi kini menjadi salah satu dari 59 Guru Besar yang ada di FK-KMK UGM.
Keterlibatan Prof. Gunadi dalam penelitian ini memiliki keterkaitan yang kuat dengan beberapa tujuan Pembangunan berkelanjutan (SDGs), khusunya tujuan 3 dan 4 yaitu Kesehatan dan Kesejahteraan yang baik dan Pendidikan berkualitas.
Penyakit Hirschsprung adalah penyakit kongenital yang ditandai dengan tidak adanya sel ganglion plekus submukosa dan myenterikus pada saluran pencernaan yang gangguan defekasi pada anak. Hirschsprung merupakan kelainan yang paling sering ditemukan pada bayi baru lahir dengan jenis kelamin laki-laki. “Menariknya, kejadian penyakit Hirschsprung di Indonesia lebih tinggi dibandingkan populasi lain,” jelas Prof. Gunadi.
Terapo definitif penyakit Hirschsprung adalah operasi pull-through dengan membuang bagian usus yang tidak berganglion serta menyambung usus yang berganglion dengan anus. Beberapa metode pull-through yang dikembangkan antara lain Duhamel, Soave, transanal endorectal, transanal Swenson-like, dan laparoskopi pull-through.
Pada tahun 1990, Human Genome Project (HGP) diluncurkan dengan tujuan memetakan genom manusia yang berjumlah tiga miliar pasangan basa tersebut diselesaikan selama 13 tahun. Dengan selesainya HGP, informasi gen pada genom manusia menjadi lengkap dan sangat bermanfaat dalam mendeteksi dan mendiagnosis penyakit lebih akurat serta terapi menjadi lebih tepat, termasuk dalam penyakit Hirschsprung. (Nirwana/Reporter. Editor: Lia Rahmawati)