FK-KMK UGM. Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM kembali mengadakan agenda rutin Bicara tentang Kualitatif (BreaK) dengan topik Paper story: Triangulation in qualitative study “Managing innovation: a qualitative study on the implementation of telehealth services in rural emergency departments” yang dilaksanakan secara daring melalui zoom meeting pada Jumat (28/07).
dr. M. Muska Nataliansyah, MPH, Ph.D sebagai narasumber memaparkan bahwa triangulasi adalah suatu konsep dalam penelitian kualitatif yang tujuan utamanya untuk meningkatkan kredibilitas dan validitas dari peneltian kualitatif yang dilakukan. Triangulasi ini biasanya meliputi triangulasi data, triangulasi peneliti, teori, dan metode.
Paper story yang diskusikan adalah hasil penelitian yang sudah dilakukan untuk menyelesaikan disertasi. Beliau melakukan wawancara dengan head leader dan head administration di beberapa daerah terpencil di Amerika Serikat. Tujuan penelitiannya untuk mengeksplorasi pengalaman layanan kesehatan dalam mengimplementasikan layanan telehealth di rumah sakit terpencil dengan unit spesifik yaitu Unit Gawat Darurat.
Telehealth di daerah terpencil ini menarik diteliti karena umumnya layanan telehealth dilakukan di daerah urban. Sehingga ketika dilaksanakan di daerah terpencil, ada yang berbeda. Di daerah terpencil biasanya ada banyak keterbatasan sumber daya manusia, teknologi, ataupun jaringan internet yang masih belum stabil untuk memfasilitasi layanan telehealth.
Hal yang unik pada penelitian ini adalah proses pengambilan wawancara responden dalam jangka dua tahun, sejak tahun 2016 – 2018 agar mendapatkan respon bagaimana saat responden pertama kali melakukan layanan telehealth, melihat respon ketika layanan ini sudah berjalan, serta bagaimana pandangan responden pada keberlanjutan implementasi telehealth.
“Sebagai peneliti kita harus transparan dalam melakukan penelitian. Kami harap bisa dibuktikan oleh bapak/ibu peneliti yang lain terkait telehealth di daerah lain. Harapannya ada masukan dan saran terkait hasil peneltian ini,” ujar dr. M. Muska. (Sitam/Humas)