Pentingnya Populasi Serangga di Sekitar Kita

FK-KMK UGM. dr. Alfin Harjuno mengungkapkan bahwa serangga menjadi topik yang hampir setiap hari dibicarakan. Serangga tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari manusia karena mereka selalu ada di sekitar kita.

Pembahasan mengenai serangga ini dipaparkan dalam Bincang Sehat RAISA (Radio Indonesia Sehat) pada Senin (16/1) dengan judul “Serangga: Musuh atau Sahabat Manusia?”. Dalam Bincang Sehat kali ini dr. Alfin Harjuno dari Departemen Parasitologi FK-KMK UGM hadir sebagai narasumber.

dr. Alfin mengatakan bahwa yang termasuk serangga memiliki ciri-ciri 3 pasang kaki atau berkaki 6, tubuh luar dilapisi kitin, dan beberapa spesies mempunyai sayap. “Laba-laba dan kalajengking tidak termasuk serangga,” tambahnya.

Masih banyak orang yang menganggap bahwa keberadaan serangga di sekitar kita hanya memberikan kerugian. “Konsep untung rugi tergantung cara pandang manusia, setiap makhluk hidup punya peran masing-masing untuk menjaga keseimbangan ekosistem,” jelas dr. Alfin.

Menurut dr. Alfin, serangga tidak selalu merugikan. Mereka akan menyerang ketika merasa terancam, baik ancaman yang disengaja maupun tidak disengaja. Hal yang sering terjadi adalah manusia tidak sengaja mengusik kehidupan serangga sehingga mendapatkan serangan.

Pertanyaan yang sering muncul dalam pembahasan serangga adalah apakah tepat jika menghabisi semua populasi serangga supaya tidak ada gangguan? dr. Alfin menjawab dengan tegas bahwa kembali pada konsep untung dan rugi, setiap makhluk memiliki peran masing-masing. “Ada penelitian menyebutkan bahwa jika nyamuk dibasmi dengan pestisida, populasi burung layang-layang akan ikut berkurang jumlah populasinya. Hal ini akan membuat ekosistem menjadi terganggu,” terang dr. Alfin.

Cara yang tepat untuk hidup berdampingan dengan serangga adalah tidak mengusik mereka dengan sengaja dan mengontrol populasinya di sekitar kita. Saat ini sudah mulai dikembangkan fungsi medis serangga, seperti terapi sengat lebah. Dengan pengembangan ini, potensi serangga sebagai sahabat manusia semakin terbuka luas. (Nirwana/Reporter)