Mahasiswa Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM berhasil meraih Juara 1 Poster Ilmiah dalam Asian Medical Student Conferences (AMSC) di Korea Selatan. Rifkanisa Nur Faiza, mahasiswa dari Prodi Kedokteran angkatan 2020 bersama rekan satu tim dari Universitas Indonesia dan Universitas Sam Ratulangi menjadi juara 1 setelah melewati rangkaian seleksi melawan 27 tim lainnya.
Sebelumnya Rifka aktif menjadi anggota research team di Asian Medical Student Association (AMSA) Indonesia. Ia mengungkapkan bahwa sulit mencari rekan untuk mengikuti kompetisi riset di UGM karena kurangnya minat di bidang riset. Oleh karena itu, ketika hadir kompetisi yang memperbolehkan pembentukan tim dengan anggota lintas universitas, Rifka antusias untuk mengikutinya.
Niat dan semangat saja tidak cukup untuk mencapai puncak, banyak hambatan yang dilalui Rifka selama proses perlombaan. “Perbedaan kesibukan membuat kami (Rifka dan tim) kesulitan mencari waktu untuk diskusi. Jadwal ujian yang berbeda dan kesibukan dalam persiapan rekrutmen pengurus AMSA cukup menguras energi. Proses perijinan juga memiliki tantangan tersendiri,” ungkapnya.
Menurut Rifka, timnya adalah tim paling ideal yang pernah ia temui selama mengikuti berbagai kompetisi. Mereka memiliki etos kerja dan pemikiran yang sejalan sehingga cukup mudah menyatukan 3 kepala. “Tim saya sangat solid, kami masing-masing menentukan prioritas, mencicil paper dan poster dari jauh-jauh hari, hingga waktu deadline pengumpulan tiba kami hanya perlu melakukan penyempurnaan,” Rifka menjelaskan caranya membagi waktu dengan kegiatan perkuliahan.
Rifka mengaku mendapatkan banyak pengalaman menarik selama di Korea Selatan. Bertemu dengan peserta dari berbagai negara dan bertukar kebudayaan adalah kesempatan emas yang tidak datang dua kali. “Saya kagum dengan kemajuan riset mereka. Kalau di Indonesia, mahasiswa umumnya hanya bisa melakukan penelitian sekunder. Sedangkan mereka yang dari UK, Australia, dan negara lainnya, melakukan penelitian primer adalah hal yang umum. Bahkan clinical trial adalah sesuatu yang sudah umum dilakukan oleh mahasiswa,” jelasnya.
Perjuangan Rifka hingga sampai menjadi juara di Korea Selatan tidak mudah. Semangat dari diri sendiri saja tidak cukup karena akan banyak hal tak terduga terjadi selama proses menuju tujuan. Dukungan dari orang-orang di sekitar sangat penting untuk membantu mewujudkannya.
“Satu hal yang ingin saya sampaikan melalui pengalaman ini adalah jangan patah semangat walaupun di tengah jalan menemui hambatan. Kita harus yakin bahwa jalan pasti selalu ada kalau kita mau berusaha,” tegasnya.
Rifka berpesan untuk teman-teman seperjuangannya bahwa menjadi mahasiswa FK-KMK UGM adalah kesempatan yang tidak akan datang dua kali. “Kita harus memiliki value yang membuat kita berbeda dengan orang lain. Sejak masuk kuliah kita harus punya tujuan di luar akademik dan berusaha mewujudkannya. Kalau hanya fokus pada akademik, value kita akan sama saja dengan orang lain,” ujar Rifka.
Sebagai penutup Rifka menyampaikan quote yang selalu ia jadikan prinsip. Don’t just dream it, do it. “Kalau hanya dipikirkan tanpa dilakukan, tujuan itu tidak akan pernah terwujud,” tambahnya. (Nirwana/Reporter)