Dampak Bencana Bagi Kesehatan Ibu dan Anak

FK-KMK UGM. Perubahan situasi dan kondisi yang terjadi pasca bencana memberikan gangguan terhadap segala aspek kehidupan, terutama bagi ibu dan anak. “Jenis bencana yang berbeda membuat situasi yang dihadapi ibu dan anak juga berbeda dalam merespon bencana”, papar Elsi Dwi Hapsari, S.Kp., M.S., D.S dalam kegiatan bincang santai RAISA Radio (1/9) dengan topik Kesehatan Ibu dan Anak Pasca Bencana.

Topik ini penting diangkat karena ibu dan anak (selama proses kehamilan, bersalin, hingga nifas) memiliki kondisi spesifik yang membutuhkan penanganan khusus. Data WHO menyebutkan bahwa 800 wanita meninggal setiap hari di seluruh dunia saat melahirkan. Berdasarkan penelitian tersebut, kejadian ini banyak ditemukan di negara berkembang terutama wilayah pedesaan.

Keguguran dan kelahiran sebelum usia kandungan yang cukup merupakan 2 kasus yang paling sering terjadi pada ibu dan anak dalam kondisi pasca bencana. Kondisi mental ibu berpengaruh terhadap kondisi janin yang dikandung. Untuk itu, Elsi Dwi Hapsari, S.Kp., M.S., D.S menambahkan bahwa ibu seharusnya memprioritaskan dirinya sendiri terlebih dahulu karena dengan kondisinya yang baik maka anak di dalam kandungan akan lebih sehat. Dukungan dari luar seperti keluarga dan masyarakat sekitar juga diperlukan.

“Kita tidak pernah berharap akan mengalami bencana, tapi kita harus selalu memiliki disaster kit sebagai persiapan”, ucap Elsi Dwi Hapsari, S.Kp., M.S., D.S. Disaster kit bertujuan agar setiap individu selalu siap untuk menyelamatkan diri tanpa membuang waktu jika terjadi bencana. Isi disaster kit untuk ibu dan anak biasanya adalah P3K, makanan bayi, tisu, hand sanitizer, pakaian dalam, dan lain-lain. (Nirwana/Reporter).