Menggandeng Musisi Jerman, Giatkan Konser Kemanusiaan

FK-KMK UGM. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM kembali menggelar konser musik untuk kemanusiaan, Kamis (25/8) yang disiarkan secara langsung di gedung Auditorium maupun dalam tayangan premier melalui kanal Youtube, bertajuk “Konser Piano untuk Amal”.

FK-KMK UGM dalam konser kemanusiaan kali ini berhasil menggandeng musisi dari Jerman yakni: Jongky Goei, Zihao (Carlos)Zou, dan Prof. Francisco José Pérez Perelló. Kehadiran para musisi Jerman di bawah komando Jongky Goei (pemrakarsa) ini merupakan kali ketiga setelah penyelenggaraan konser Musik Tiup dan Kings of Classic di FK-KMK UGM. Guru Besar FK- KMK UGM, sekaligus penanggung jawab konser, Prof. dr. Adi Utarini, MSc., MPH., PhD bersama dengan Muhammad Khidir, yang merupakan mahasiswa S1 Prodi Kedokteran Reguler FK-KMK UGM angkatan 2019 juga berkesempatan memeriahkan perhelatan konser musik amal ini.

Pada kesempatan konser piano untuk amal kali ini, Zihao (Carlos) Zou dan Jongky Goei di babak pertama akan menampilkan beberapa karya dari composer terkenal, seperti Reinhold Gliere, Berkowitsch, I. Albeniz, Frédéric François Chopin. Pada babak kedua, Prof. Francisco José Pérez Perelló akan memainkan karya composer Schubert, I. Albeniz dan E. Granados.

Selain itu, daya tarik lain pada konser ini adalah pada kolaborasi tiga pemain piano atau trio piano. Muhammad Khidir di akhir babak pertama akan memainkan “Marche Militaire op.51/1” karya Schubert/ Horváth. dan Prof Adi Utarini di akhir babak kedua akan memainkan “Serenade” karya Schubert/Liba dan “Alleluia du Messie” karya Händel/de Vilbac. Keduanya akan berkolaborasi dengan Zihao (Carlos)Zou, dan Prof. Francisco José Pérez Perelló.

Konser yang menyajikan alunan musik klasik piano ini bertujuan untuk menyajikan pertunjukan berkualitas bagi para penggemar, sekaligus menjadi ruang untuk menggali semangat berdonasi untuk amal. Seluruh pendapatan dari hasil penjualan tiket konser maupun donasi akan diserahkan sepenuhnya kepada Yayasan Kanker Indonesia Cabang DIY (YKI DIY). Donasi tersebut akan digunakan untuk biaya operasional pasien di rumah singgah dan perawatan sarana dan prasarana rumah singgah YKI DIY yang berlokasi di Sendowo Sinduadi Mlati Sleman DIY.

Penanggung jawab konser, Prof. Adi Utarini menyampaikan bahwa pemilihan YKI Cabang DIY untuk menjadi penerima donasi karena melihat adanya 2 alasan utama. Pertama, semangat juang dan pengalaman suaminya yang telah berpulang (Prof. dr. Iwan Dwiprahasto, M.Med.Sc., PhD) sebagai penyintas Leukemia atau kanker darah mampu menumbuhkan empati kemanusiaan untuk senantiasa menggerakkan kegiatan konser amal bagi penderita kanker. Kedua, meskipun tergolong sebagai penyakit tidak menular, kanker masih menjadi program prioritas kesehatan di Indonesia karena memiliki beban kesehatan tinggi, sehingga memerlukan perhatian lebih besar.

“Konser musik klasik ini harapannya tidak sekedar menjadi ruang untuk menikmati musiknya saja, namun juga menjadi sarana untuk menggiatkan aktivitas amal. Sejak tahun 2018, saya pribadi telah banyak terlibat dalam penyelenggaraan konser dan bermain musik untuk kegiatan amal kemanusiaan. Semoga kegiatan yang bersifat amal ini bisa berjalan rutin,” ungkap Prof. Adi Utarini.

Berbagai kegiatan konser amal untuk menghimpun kekuatan donasi kemanusiaan memang telah digiatkan FK-KMK UGM sejak beberapa waktu lamanya. Penyelenggaraan konser sebagai ruang ekspresi seni ini bahkan telah membudaya di kalangan civitas academica FK-KMK UGM, yang masing-masing komponen di dalamnya berpotensi untuk menampilkan karya terbaik bagi kemanusiaan.

Selaras dengan komitmen untuk mengabdi pada kepentingan bangsa dan kemanusiaan dengan dijiwai nilai-nilai budaya bangsa berdasarkan Pancasila, FK-KMK UGM pada tahun 2019 secara khusus telah membentuk unit Sobat FK-KMK UGM. Unit khusus ini bertugas untuj membangun ekosistem filantrofi bersama para donatur/investor derma, baik di lingkup akademisi, alumni, maupun masyarakat umum dan komunitas, institusi, perusahaan, di dalam dan luar negeri. (Wiwin/IRO; Foto: Aryo)