FK-KMK UGM. Post Graduate Symposium (PGS) tahun 2022 Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM menyajikan acara kompetisi presentasi hasil penelitian mahasiswa, Sabtu (13/8) secara luring di ruang Auditorium.
“Forum ini memberikan ruang bagi mahasiswa untuk menyajikan hasil penelitian ilmiah melalui media dan bahasa yang bisa dimengerti khalayak, tanpa mengabaikan esensi,” ungkap Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., PhD.
Kompetisi ini diikuti oleh 19 peserta yang berasal dari mahasiswa program Magister, Residensi maupun Doktoral, dengan menghadirkan juri: Ariani Arista Putri Pertiwi, S.Kep., Ns., MAN., DNP, dr. Ahmad Hamim Sadewa, Ph.D., Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., Ph.D. – FK-KMK UGM., dan Nyarwi Ahmad, Ph.D.
Kompetisi presentasi hasil penelitian mahasiswa ini juga memperebutkan beberapa kejuaraan. Juara pertama berhasil dimenangkan oleh dr. Mohammad Rizki Pratama mahasiswa PPDS Radiologi yang menyajikan hasil penelitian bertajuk “What A Radiology Resident Need To Learn About Artificial Intelligence: A Systematic Review”.
“Kecerdasan buatan masih asing di Indonesia, hal ini menimbulkan kebingungan bagi calon dokter spesialis Radiologi. Oleh karenanya Residen Radiologi perlu mempelajari 3 komponen yakni: ilmu computer dasar, cara interpretasi, dan penggunaan pada praktik klinis. Inilah yang menjadi langkah awal berkembangnya kecerdasan buatan dalam bidang Radiologi,” ungkap dr. Rizki Pratama dalam presentasinya.
Juara kedua kompetisi ini diraih oleh: Ninda Devita dari Magister Ilmu Biomedik; juara ketiga dr. Mohamad Reza Hendratmoko dari PPDS Neurologi. Sedangkan untuk juara harapan pertama diraih oleh dr. Kuky Cahya Hamurjib dari PPDS Obstetri dan Ginekologi; juara harapan kedua diraih oleh dr. Adika Zhulhi Arjana dari PPDS Patologi Klinik; dan untuk juara harapan ketiga diraih oleh Nadhila Beladina dari Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Kompetisi ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan diseminasi hasil penelitian di kalangan civitas akademika dan publik. Pertama, meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menyampaikan hasil penelitian kepada masyarakat. Kedua, meningkatkan kemampuan public speaking. Ketiga, menjadi media penyebaran informasi hasil penelitian. Dan keempat, meningkatkan suasana akademik di lingkungan mahasiswa Pascasarjana. (Wiwin/IRO)