Saran Ahli Gizi Dalam Mengatur Pola Makan

FK-KMK UGM. Mengontrol asupan nutrisi melalui pola makan sehat adalah hal yang penting dilakukan. Namun, agar bisa mendapatkan manfaat yang maksimal dari setiap nutrisi yang dikonsumsi, pola makan harus dilakukan dengan tepat dan tentunya disesuaikan dengan kondisi kesehatan tubuh masing-masing.

 

Menurut ahli gizi dari FK-KMK UGM, Harry Freitag Luglio Muhammad, S.Gz., MSc., RD., dalam bincang-bincang sore RAISA Radio mengenai “Pola Makan”, Senin (14/2) ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat diet.

Pertama adalah makan makanan sesuai pola makan yang sudah ditentukan oleh KEMENKES RI menggunakan tumpeng gizi seimbang. Anjuran dari pemerintah tersebut sebenernya sudah cukup mudah untuk bisa dipahami dan sangat bermanfaat apabila bisa diterapkan di masyarakat.

“Selanjutnya adalah memilih lauk yang bervariasi, karena setiap lauk memiliki zat gizi yang berbeda. Sayuran juga lebih baik bervariasi, misalnya hari ini kangkung, besok wortel, dan begitu seterusnya. Untuk makanan pokok seperti karbohidrat dan sayur juga dianjurkan porsinya sama”, tambahnya.

Selain pola makan, yang saat ini masih sering menjadi perdebatan di masyarakat adalah mengenai makanan pokok adalah karbohidrat, seperti apakah nasi merah lebih sehat daripada nasi putih. Menurut Harry, apabila memilih bahan makanan terutama karbohidrat perlu mempertimbangkan dua faktor. Yang pertama adalah aspek gula, kedua aspek pati yang mana pati itu seperti gula yang berbentuk komplek dan perlu waktu untuk mencerna.

“Kalau mau hidup penuh dengan aturan dan diet ketat kebanyakan memang sudah dan lebih strict mengikuti aturan, namun sebagai manusia yang bijaksana alangkah lebih baik jika tidak terlalu membatasi namun tetap memperhatikan pola makan sehari-hari”, ucap Harry.

Di akhir sesi bincang sore itu, beliau menambahkan saran apabila memilih pola makan alangkah lebih baik jika mengurangi makanan olahan dan lebih baik memilih makanan raw food atau makanan mentah. Dan juga memberikan anjuran agar tidak melewatkan sarapan karena dapat menurunkan performa dalam beraktivitas, selain itu juga dapat menyebabkan makan siang dn makan malam menjadi tidak terjaga. (Yuga/Reporter)