Mewujudkan Ekosistem Kesehatan Digital Masa Depan

FK-KMK UGM. Program studi Kedokteran Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM menandatangani dokumen perjanjian kerjasama dengan start up Halodoc, Senin (29/11) secara daring.

Penandatangan kerjasama dilakukan oleh Dekan FK-KMK UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., PhD., SpOG(K) dan Chief Human Capital Halodoc, Thomas Suhardja, serta disaksikan oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FK-KMK UGM, Wakil Dekan Bidang Kerjasama, Alumni dan Pengabdian Masyarakat FK-KMK UGM, dan jajaran pengurus Program Studi Kedokteran FK-KMK UGM.

Ketua tim Merdeka Belajar – Kampus Merdeka FK-KMK UGM, Anis Fuad, S.Ked., DEA., menyatakan bahwa kerjasama ini merupakan dukungan terhadap program studi pendidikan dokter yang mencoba menerapkan Permendikbud No.3 tahun 2020, salah satunya melalui program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka. Program ini akan memberikan kesempatan lebih luas kepada calon dokter untuk bisa mengikuti perkembangan dan ekosistem digital sejak dini, yang akan berpengaruh terhadap masa depan karir kedokteran.

“Ini merupakan salah satu langkah inovasi dengan menjaring mitra yang saat ini sudah berkontribusi cukup besar dalam sistem keehatan. Melalui Halodoc mahasiswa akan belajar banyak tentang ekosistem digital. Bahkan mahasiswa berkesempatan untuk mempunyai keterampilan dan pengetahuan teknis dalam pengembangan produk dalam waktu 4 minggu. Nantinya ada mentor dari FK-KMK UGM, dosen terkait dari fakultas lain seperti MIPA dan para mentor di Halodoc,” papar Anis Fuad.

Prof. dr. Ova Emilia juga mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 telah mengubah sistem pelayanan konsultasi kesehatan pasien secara tatap muka menjadi dilakukan secara daring. Perubahan ini menurutnya juga berdampak pada perubahan peran dan kompetensi mahasiswa kedokteran.

Oleh karena itu, Prof. Ova berharap bahwa mahasiswa prodi kedokteran dalam era digitalisasi pelayanan kesehatan ini diharapkan untuk: pertama, bisa berperan secara professional dalam melakukan anamnesis dan komunikasi terapetik melalui platform digital. Dalam hal ini kompetensi literasi digital menjadi hal utama yang harus dikuasai mahasiswa. Kedua, mahasiswa harus mampu memahami etika komunikasi dilandasi dengan basis pengetahuan kedokteran yang memadai. Dengan pemahaman ini, mahasiswa prodi kedokteran diharapkan mampu memahami dinamika ekosistem kesehatan digital di Indonesia.

“Upaya program pendidikan dokter FK-KMK UGM untuk menggandeng kerjasama dengan start up Halodoc melalui program elektif kewirausahaan digital ini harapannya mampu memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengembangkan kompetensi dalam pengelolaan media informasi bagi upaya pelayanan kesehatan masa depan. Semoga langkah ini mampu menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk senantiasa berkolaborasi meningkatkan kualitas kompetensi mahasiswa prodi kedokteran melalui langkah nyata”, ungkap Prof. Ova dalam sambutannya.

Co-Founder dan CEO Halodoc, Jonathan Sudarta juga menegaskan bahwa kerjasama dalam program magang menjadi salah satu upaya Halodoc untuk mendukung program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka dan berkontribusi pada prototipe serta kurikulum pendidikan dalam mempersiapkan perkembangan kesehatan digital di Indonesia.

Selepas penandatanganan kerjasama, acara dilanjutkan dengan webinar kewirausahaan digital. Adapun narasumber webinar kali ini adalah Dosen FK-KMK UG, dr. Lutfan Lazuardi, MD., M.Kes., PhD yang memaparkan mengenai “Digital Health Entrepreneurship”, dan Thomas Suhardja, selaku Chief Human Capital Halodoc yang memaparkan mengenai “Simplifying access to healthcare through technology”. Acara webinar tersebut dipandu oleh moderator Ariani Arista Pertiwi, S.Kep., Ns., MAN., DNP., Dosen Prodi Ilmu Keperawatan FK-KMK UGM. (Wiwin/IRO)