FK-KMK UGM. Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO – World Health Organization) mengungkapkan bahwa cedera lalu lintas jalan sebagai penyebab utama kematian di dunia untuk anak-anak dan remaja berusia 5 hingga 29 tahun. Direktur Departemen Penentu Sosial WHO, Etienne Krug, mengatakan sebagian besar kematian dan cedera dapat dicegah.
Pencegahan cedera lalu lintas dapat dilakukan dengan meningkatkan potensi penggunaan data kepolisian yang telah diteliti oleh salah satu dosen Departemen Biostatistik, Epidemiologi, dan Kesehatan Populasi FKKMK UGM, Bayu Satria Wiratama, S.Ked, MPH, PhD. Hal tersebut beliau sampaikan pada Seminar Rabuan dengan tema “Potensi Penggunaan Data Kepolisian Sebagai Sumber Data Penelitian Mengenai Cedera Lalu Lintas.”, Rabu (3/11) secara daring.
“Utamanya, di Indonesia cedera lalu lintas merupakan suatu masalah yang penting sehingga membuat saya tertarik untuk meneliti dan mengambil riset mengenai masalah tersebut. Empat dari enam publikasi yang saya hasilkan pada sekolah doctoral, mengambil dari database kepolisian. Karena sebenarnya dari data kepolisian itu tadi banyak sekali yang bisa diolah untuk perkembangan penelitian dan kebijakan ke depan.”, ungkap Bayu.
Menurut Bayu Satria, apabila dibandingkan dengan kebijakan lalu lintas yang ada di Taiwan, Indonesia masih jauh tertinggal. Di Taiwan, semua kebijakan yang diambil oleh kepolisian dan aparat setempat berbasis riset serta hasil penelitian, sehingga tidak sembarangan membuat kebijakan dan hasil yang diharapkan dapat maksimal.
“Sebagai contoh, kalau di Taiwan apabila kita mau belok silang missal dari selatan mau kearah barat atau timur tidak diperbolehkan. Hal tersebut didasari oleh hasil penelitian yang mengatakan bahwa orang yang melakukan belok silang tingkat vatalitas kecelakaannya sangat tiggi.”, jelasnya.
Dari hal-hal yang sudah sampaikan pada seminar siang itu, beliau berharap agar kedepan Indonesia memiliki pusat Injury Intervention sendiri dan bisa melakukan hal-hal seperti yang negara lain lakukan untuk mengolah data kepolisian menjadi kebijakan yang akan diambil demi kebermanfaatan masyarakat.
Seminar ini dimoderatori oleh Amirah Eliza Wahdi, MS.PH, Dosen Biostatistik, Epidemiologi, dan Kesehatan Populasi FK-KMK UGM. (Yuga/Reporter)