Mendeteksi Virus SARS-CoV-2 (Covid-19) Melalui Sampel Limbah Air

FK-KMK UGM. Penelitian mengenai virus SARS-CoV-2 sedang banyak dikembangkan belakangan ini, salah satunya adalah mendeteksi virus tersebut melalui sampel limbah air yang didapatkan dari lingkungan sekitar. Deteksi awal melalui sampel ini diharapkan dapat mengurangi penyebaran Covid-19.

Topik penelitian ini juga sedang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM. Oleh karenanya, Departemen Biostatistik, Epidemiologi, dan Kesehatan Populasi bekerjasama dengan Kanal Pengetahuan FKKMK UGM menyelenggarakan Seminar Rabuan dengan tema “SARS-CoV-2 Surveillance Using Wastewater and Environmental Sampling in Indonesia?”, Rabu (6/10) secara daring melalui platform zoom dan disiarkan secara langsung dalam kanal YouTube FK-KMK UGM.

Tiga Narasumber yang hadir yaitu Professor Julie Bines dari Murdoch Childrens Research Institute, Australia – Deputy Head of Paediatrics University of Melbourne. Turut hadir pula, dr. Indah Kartika Murni, M.Kes., PhD, Sp.A(K) selaku Dosen Departemen Kesehatan Anak dan Peneliti Pusat Kajian Kesehatan Anak (PKKA-PRO) FK-KMK UGM dan  dr. Vicka Oktaria, MPH, PhD selaku Dosen Departemen Biostatistics, Epidemiology and Population Health dan Peneliti Pusat Kajian Kesehatan Anak (PKKA-PRO) FK-KMK UGM. Acara tersebut juga dimoderatori oleh dr. Tiara Marthias., MPH., Ph.D selaku Dosen Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FKKMK UGM

“Gejala penyakit pencernaan seperti diare sering terjadi pada pasien covid-19, sehingga apabila mendeteksi limbah air yang mengandung tinja pasien covid-19 akan mempermudah tracing penyebaran virus.”, jelas Prof. Julie saat menyampaikan materi mengenai hubungan antara virus SARS-CoV2 dan pencernaan.

Selanjutnya, dr. Indah dan dr. Vicka menyampaikan materi mengenai implementasi pendeteksian virus SARS-CoV2 dengan limbah air yang dilakukan di Indonesia. “Saat ini kami telah melakukan penelitian mendeteksi virus ini menggunakan limbah air yang diambil dari manhole, sungai dan kolam renang di Yogyakarta, selain itu sampel juga diambil dari tanah di daerah pasar, sekolah, hotel, dan juga mall.”

Diakhir sesi, ketiga narasumber berharap bahwa penelitian semacam ini akan semakin banyak dilakukan di Indonesia agar pemantauan tracing Covid-19 semakin tinggi dan dapat menekan penyebaran. (Yuga/Reporter)

 

Berita Terbaru