FK-KMK UGM. Pandemi Covid-19 memberikan tantangan tersendiri bagi penyelenggaraan pendidikan program Pascasarjana. Padahal, berdasarkan Kerangka Kualitfikasi Nasional Indonesia (KKNI), jenjang pendidikan Pascasarjana menuntut adanya pemenuhan kompetensi level 8 yang mengedepankan pada ‘mastering’ atau penguasaan teknik-teknik terkait program studi sehingga mahasiswa bisa mengaplikasikan dan menganalisis konsep keilmuan dalam kondisi teknis. Di mana dalam proses ini penguasaan keterampilan menjadi proses pembelajaran penting. Hal ini menjadi dilematis saat kegiatan kampus maupun praktikum laboratorium serta rumah sakit mengalami pembatasan, dan tuntutan kompetensi harus terpenuhi.
Adanya tantangan di tahun 2020 akibat pandemi mampu memberikan beberapa kesempatan, yakni kesempatan untuk belajar. Beragam upaya adaptasi pun mulai dilakukan baik dalam kegiatan pendidikan, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat. Dalam proses adaptasi tersebut tentu ada beberapa perubahan yang terjadi. Dekan FK-KMK UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., PhD., SpOG(K) saat memberikan keynote speech menegaskan terkait kesiapan SDM, perencanaan ulang SDM, perubahan budaya kerja serta peninjauan kembali visi misi menjadi upaya perubahan yang dilakukan di masa pandemi ini.
“Kondisi ini tentu tidak mudah. Kita harus membuat standar baru, yakni standar new normal. Uniknya, dalam situasi yang tidak mudah ini, justru mahasiswa masih membuat kegiatan yang bermanfaat,” ungkapnya, Kamis (17/12) dalam acara 2020 Virtual Post Graduate Symposium.
Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenjeral Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Aris Junaidi, PhD., juga mengungkapkan bahwa tantangan peradaban untuk menghadapi era revolusi industri 4.0 dan 5.0 smart society diperberat dengan adanya pandemi Covid-19. Namun, Prof. Aris justru menegaskan bahwa kondisi pandemi ini telah mempercepat revolusi pendidikan di era 4.0 dan mempersiapkan smart society 5.0. “Ada kolaborasi multidisiplin, transprofesi dengan sistem thinking approach, bahkan kebijakan kampus merdeka, ataupun merdeka belajar yang kita giatkan,” imbuhnya.
2020 Post Graduate Symposium: New Normal – The New Game: Refleksi Pembelajaran Pascasarjana 2020 Menuju Inovasi dan Solusi 2021 yang digelar FK-KMK UGM ini menjadi upaya untuk: pertama, melakukan evaluasi pembelajaran serta tindak lanjut yang harus dilakukan oleh stakeholder serta institusi pendidikan dalam proses pembelajaran pascassarjana tahun 2021. Kedua, mampu memunculkan ide baru maupun inovasi untuk menyikapi pandemi serta pelaksanaan proses pembelajaran di masa depan.
Forum yang digelar pada 17-18 Desember 2020 secara daring ini diikuti oleh 132 mahasiswa dari beragam Universitas di Indonesia. Beragam kemasan acara dalam forum ini di antaranya adalah: kuliah umum, simposium (forum terbuka), live podcast, maupun lomba pembuatan media interaktif untuk mahasiswa program Pascasarjana. (Wiwin/IRO)