FK-KMK Gelar Webinar a Physiology CME Series 4th

FK-KMK UGM. Departemen Fisiologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM menggelar webinar a Physiology CME Series 4th dengan tema Simple Tips To Prepare, Our Lungs and Kidneys Better to Fight The COVID-19 pada Selasa (24/11) lalu secara daring melalui platform Zoom dan Live Streaming YouTube.

Ketua Departemen Fisiologi FK-KMK UGM, Dr. dr. Dicky Moch Rizal, M.Kes., AIFM., Sp.And(K) hadir membuka kegiatan seminar. Dalam sambutannya beliau mengungkapkan, webinar ini digelar untuk memperdalam ilmu atau dalam Bahasa Jawa disebut ‘Ngangsu Kawruh’. “Dengan topik respirasi dan ekskresi, kita berkesempatan mendapatkan informasi-informasi yang berkaitan dengan kedua sistem tersebut dan berkaitan dengan kondisi saat ini yaitu pandemi COVID-19. Harapannya dapat bermanfaat untuk kita sendiri, secara umum untuk kemanusiaan, dan secara khusus untuk menambah ilmu di bidang fisiologi”, ungkapnya.

Seminar yang dimoderatori oleh Dr. dr. Zaenal Muttaqien Sofro, SportCirc., AIFM., Sekretaris Departemen Fisiologi FK-KMK UGM, ini menghadirkan tiga narasumber, yaitu dr. Siswanto, Sp.P dengan topik “COVID-19 and RAAS : See The Unseen”; dr. Rahmaningsih Mara Sabirin, M.Sc dengan topik “Exercise and RAAS”; dan Dr. dr. Sri Lestari Sulistyo Rini, M.Sc. dengan topik “Keep Healthy with Optimal Hydration”.

Menurut dr. Rahmaningsih, penelitian-penelitian terdahulu menunjukkan bahwa olahraga memiliki manfaat yang positif terkait sistem kardiovaskular, terutama dalam menjaga tekanan darah. Sebuah penelitian Magalhaes et al (2020) menunjukkan kemungkinan Moderate Intensity Continuous Exercise (MICE) merupakan olahraga yang lebih optimal atau lebih superior untuk meningkatkan counter regulatory RAS axis terkait COVID-19.

Apabila melihat lebih lanjut hubungan exercise – RAAS – COVID-19, maka peran exercise adalah memperberat axis ACE2/Angiotensin 1-7/Mas reseptor. Dengan demikian, faktor risiko seperti obesitas, dislipidemia, hipertensi, dan penyakit kardiovaskular menjadi lebih terkontrol sehingga outcome-nya akan lebih baik untuk COVID-19.

“Namun demikian, dalam melakukan olahraga harus tetap mengingat terkait dengan infeksi. Infeksi akan tetap terjadi apabila viral load besar dan imunitas kita berkurang. Oleh karenanya kita harus menjaga imunitas tetap baik dan viral load tetap sedikit atau tidak ada”, tegas dr. Rahmaningsih. Beliau juga mengungkapkan, untuk mencegah viral loud dapat dilakukan dengan tetap menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

“Dari yang telah dipelajari dan hasil penelitian sebelumnya, bahwa di era pandemi COVID-19, kita wajib aktif (olahraga) meskipun terbatas ruangannya. Ternyata olahraga sangat penting dan sangat berkaitan dengan patofisiologi COVID-19. Paling tidak kita berusaha untuk aktif, karena something is better than nothing. Selain itu saat melakukan olahraga pun juga harus dilakukan secara aman dan tepat”, ungkap dr. Rahmaningsih.

Dalam seminar ini juga digelar sesi diskusi yang berlangsung interaktif. (Vania Elysia/ Reporter)

Selengkapnya : https://www.youtube.com/watch?v=-sbXNqzZfpo&feature=youtu.be

Berita Terbaru