Peringatan HKN ke-56, Luncurkan Klaster Filantropi Kesehatan

FK-KMK UGM. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM bersama dengan Tahija Foundation dan Filantropi Indonesia menggelar Lokakarya dan Peluncuran Klaster Filantropi Kesehatan pada Kamis (12/11) melalui platform Zoom dan Live Streaming YouTube. Kegiatan ini digelar secara daring dengan mengusung tema “Menggali Potensi Filantropi Untuk Andil Indonesia Sehat”.

Lokakarya dan Peluncuran Klaster Filantropi Kesehatan ini digelar untuk mengumpulkan para pegiat filantropi kesehatan di Indonesia guna mendorong perannya dalam terciptanya Indonesia yang sehat melalui Klaster Filantropi Kesehatan. “Klaster Filantropi Kesehatan ini akan melengkapi enam Klaster Filantropi yang sudah dibentuk sebelumnya, yaitu Klaster Filantropi Pendidikan, Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi, Klaster Filantropi Permukiman dan Perkotaan, Klaster Filantropi Ketahanan Pangan dan Gizi, Klaster Filantropi Kesenian dan Kebudayaan, serta Klaster Filantropi Zakat on SDG. Filantropi Indonesia memfasilitasi pembentukan Klaster-klaster Filantropi ini untuk memberikan wadah bagi organisasi filantropi yang menekuni berbagai isu ataupun program tertentu untuk lebih meningkatkan kualitas program yang dikelolanya, melalui sharing informasi, peningkatan kapasitas, advokasi kebijakan serta kolaborasi bersama dalam mengelola isu tersebut”, ungkap Timotheus Lesmana Wanadjaja, Ketua Badan Pengurus Filantropi Indonesia.

Beliau mengungkapkan, pembentukan Filantropi Klaster Kesehatan ini juga menemukan momentum yang tepat, yaitu di saat pandemi COVID-19 melanda Indonesia. Filantropi Indonesia dan PKMK FK-KMK UGM sudah melakukan beberapa kegiatan pendahuluan untuk menginisiasi dan mempersiapkan terbentuknya Filantropi Klaster Kesehatan, seperti workshop persiapan pembentukan klaster, riset mengenai inisiasi Klaster Filantropi Kesehatan di Indonesia, dan menggelar Forum Nasional I Filantropi Kesehatan yang didukung Tahija Foundation dan Johnson and Johnson pada tanggal 21-22 Juli 2020 lalu.“Dari kegiatan-kegiatan pendahuluan inilah nantinya akan disusun rencana program kerja Filantropi Kesehatan”, jelas Timotheus Lesmana Wanadjaja.

Filantropi Indonesia menunjuk serta mengenalkan PKMK FK-KMK dan Tahija Foundation sebagai Koordinator Filantropi Kesehatan bagi perkumpulan perhimpunan filantropi Indonesia. Ketua Dewan Executive Tahija Foundation, Trihadi Saptoadi, pada kesempatan ini mengungkapkan, “Klaster ini adalah milik kita bersama, dimana merupakan tempat kita belajar bersama, melakukan sinergi, membagi pengalaman, dan terutama melakukan pekerjaan bersama untuk advokasi kebijakan untuk kepentingan masyarakat Indonesia. Tugas kita bersama untuk mengembangkan klaster ini dan membuat klaster ini berhasil, dan memberikan dampak terbaik bagi negara kita”, jelasnya.

Ketua Board PKMK FK-KMK, Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D., pada sambutannya juga mengungkapkan bahwa pembentukan Klaster Filantropi Kesehatan ini dilakukan bersamaan dengan Hari Kesehatan Nasional ke-56. Hal ini sengaja dilakukan untuk memperkuat kesehatan Indonesia dengan value atau nilai-nilai filantropi.

Dalam kegiatan ini sekaligus dilakukan diseminasi riset perdana kerjasama PKMK FK-KMK UGM dengan Filantropi Indonesia sebagai milestone inisiasi Klaster Filantropi Kesehatan di Indonesia di www.filantropi.or.id yang berafiliasi dengan www.filantropikesehatan.net. Riset ini diketuai oleh dr. Jodi Visnu, MPH. dengan supervisor Prof. Laksono Trisnantoro.

Dalam kegiatan kali ini juga diberikan paparan materi bekal wawasan untuk Klaster Filantropi Kesehatan oleh dr. Nafsiah Mboi, Sp.A., MPH., Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2012-2014 dan Board Member Institute of Health Metrics and Evaluation (IHME).

Selain itu juga dilakukan diskusi mengenai penyusunan rencana kerja Klaster Filantropi Kesehatan yang dipimpin oleh Hamid Abidin, Direktur Eksekutif Filantropi Indonesia dengan panelis Prof. Laksono Trisnantoro dan Trihadi Saptoadi, serta dr. Jodi Visnu.

“Harapannya pegiat filantropi khususnya di bidang kesehatan juga dapat ikut berpartisipasi dalam klaster ini”, pungkas Retnaningtyas Dwi Hapsari, pembawa acara kegiatan. (Vania Elysia/ Reporter)

Berita Terbaru