Doktor FK-KMK Teliti Kanker Paru Karsinoma

FK-KMK UGM. Doktor Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, dr. Arif Riswahyudi Hanafi, SpP(K) Onk., berhasil mengaji pembuktian serum miR-34 dan miR-222 sebagai penanda biologis prognosis Kanker Paru Karsinoma Bukan Sel Kecil (KPKBSK).

Kanker paru merupakan tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus sebagai penyebab kematian kanker terbanyak laki-laki di dunia. Dari keseluruhan kanker paru, 85% merupakan KPKBSK. Sedangkan kematian (mortalitas) tinggi disebabkan sebagian besar penderita datang stage lanjut dan resisten terapi.

Berdasarkan data Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI-RSUP ersahabatan, angka kasus baru kanker paru meningkat lebih dari lima kali lipat dalam waktu 10 tahun terakhir, dan sebagian besar penderita datang pada  stage  lanjut (IIIb/IV).

“Hanya 16,6% pasien kanker paru yang hidup 5 tahun setelah didiagnosis. Maka dari itu, perlunya petanda molecular tersebut untuk membantu tata laksana terapi, salah satunya miRNA”, paparnya saat menjalani ujian terbuka program Doktor, Selasa (22/9).

Penelitian dengan promotor Prof. dr. Sofia Mubarika Haryana, M.Med.Sc., PhD., ini berhasil menemukan bahwa KPKBSK stadium anjut memiliki ekspresi serum miR-34 dan miR-222. Di mana Ekspresi miR-34 rendah dan miR-222 tinggi merupakan prognosis buruk, terutama miR-222 tinggi terhadap kasus metastasis M1b dan mutasi gen EGFR positif.  (Wiwin/IRO)

Berita Terbaru