Peluang Publikasi Ilmiah Berbasis Komunitas di Era Pandemi Covid-19

FK-KMK UGM. Journal of Community Empowerment for Health (JCOEMPH) bekerjasama dengan INAHealth dan Unit Alumni FK-KMK UGM menggelar webinar yang mengusung tema “Tips Praktis Publikasi Ilmiah Berbasis Komunitas di Era Pandemi Covid-19”. Webinar yang digelar pada Rabu (24/06) lalu melalui platform Zoom dan Live Streaming YouTube ini berlangsung selama kurang lebih 120 menit.

Era Covid-19 menjadi sebuah tantangan sekaligus kesempatan untuk tetap kreatif dan produktif dalam beraktivitas walaupun dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Hal itulah yang diungkapkan dr. Mei Neni Sitaresmi, Sp.A(K)., Ph.D., Wakil Dekan Bidang Kerjasama, Alumni, dan Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM saat membuka kegiatan webinar.

Pada kesempatan ini, beliau menunjukkan apresiasi yang tinggi terhadap berbagai usaha tim JCOEMPH, sebuah jurnal pengabdian yang tidak kalah reputasinya dengan jurnal-jurnal yang lain. Saat ini JCOEMPH telah berhasil memasuki tahun kedua dan memperoleh akreditasi nasional SINTA-3 (Science and Technology Index-3) dari Kementerian Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional. Mulai tahun ini JCOEMPH akan terbit tiga kali dalam setahun dengan bahasa pengantar Bahasa Inggris, sehingga harapannya dapat menjadi knowledge sharing tidak hanya bagi Indonesia tetapi juga negara lain.

“Selama ini sering dilihat banyak sekali kegiatan yang bersifat pengabdian. Pengabdian merupakan hilirisasi baik dari penelitian maupun edukasi, sehingga bisa ditulis secara ilmiah dan dipublikasikan. Harapannya seluruh aspek yang dikerjakan dalam konteks pengabdian, dapat dilihat dan di-review oleh para kolega sehingga dapat diimplementasikan dengan adaptasi dan improvement ditempat lain”, tambah dr. Mei Neni.

Pada kesempatan ini, dr. Muh. Nurhadi Rahman, Sp.OG., moderator sekaligus editor JCOEMPH memperkenalkan JCOEMPH, sebuah jurnal nasional, multidisiplin, peer-reviewed yang menginduk pada FK-KMK UGM. Melalui JCOEMPH, FK-KMK memfasilitasi dosen-dosen yang aktif dalam kegiatan pengabdian masyarakat, masalah kebencanaan, atau kesehatan komunitas, sehingga dapat diangkat serta ditulis secara ilmiah dan dapat dipublikasikan dalam jurnal ilmiah ini. Ruang lingkup JCOEMPH meliputi kesehatan komunitas dipedesaan, pendidikan berbasis komunitas, pengabdian kepada masyarakat, dan tanggap bencana.
Webinar ini menghadirkan narasumber dr. Hanggoro Tri Rinonce, Sp.PA(K)., Ph.D., Associate Director of JCOEMPH, yang memaparkan topik “Pemanfaatan Data Pengabdian Masyarakat untuk Penulisan Ilmiah”. Juga menghadirkan dr. Widyandana, MHPE., Ph.D., Sp.M(K)., dengan topik “Langkah Praktis Menulis Publikasi Ilmiah Terstruktur” dan Harry Freitag Luglio M., S.Gz., M.Sc., RD., dengan topik “Strategi Publikasi di Journal of Community Empowerment for Health (JCOEMPH)”

Menurut dr. Hanggoro Tri Rinonce, data pengabdian masyarakat harus dipublikasikan untuk menambah manfaat agar pengabdian yang telah dilakukan dapat menginspirasi dan diimplementasikan ditempat lain. Kemudian dapat membawa nama baik institusi masing-masing. Selain itu juga memberikan manfaat bagi dosen untuk menambah kum. Apabila selama pengabdian masyarakat juga dilakukan penelitian, penulisan ilmiah, dan publikasi maka akan menambah kum penelitian.

Pada tahun 2020, JCOEMPH telah terbit pada bulan April, dan akan terbit lagi bulan Agustus dan Desember. Khusus bulan Agustus akan mengangkat tema penanganan Covid-19 di masyarakat. “Apabila dilihat dalam website SINTA, jurnal pengabdian masyarakat dengan akreditasi SINTA-3 masih sangat sedikit sehingga peluang yang sangat menarik apabila Bapak/Ibu dapat submit ke JCOEMPH”, ungkap dr. Hanggoro Tri Rinonce.

Data-data yang dapat diangkat berasal dari pengabdian masyarakat dalam bidang kesehatan yang pernah dilakukan, misalnya berasal dari kegiatan hibah pengabdian masyarakat di tingkat fakultas atau universitas, kegiatan hibah pengabdian masyarakat dari RISTEKBRIN, kegiatan KKN, dan kegiatan komunitas lain. Kemudian beberapa data yang dapat disajikan dalam artikel ilmiah diantaranya prevalensi, faktor risiko, hasil pre-test dan post-test, hasil analisis kualitatif, efek dari intervensi yang diberikan, dan juga produk hasil pengabdian. Peluang lain yang dapat diperoleh ketika menuliskan data pengabdian masyarakat menjadi sebuah artikel ilmiah diantaranya yaitu publikasi proceeding, presentasi oral, presentasi poster, tulisan populer, video, dan bahkan publikasi di jurnal internasional.
“Di masa pandemi ini, menulis adalah aktivitas paling produktif dan bisa dilakukan secara online. Cari ide dan ramu data-data yang sudah ada sehingga dapat menjadi tulisan ilmiah yang layak dipublikasikan dijurnal”, pungkas dr. Hanggoro Tri Rinonce. (Vania Elysia/Reporter)

Selengkapnya: bit.ly/jcoemphevent01

Berita Terbaru