FK-KMK UGM. Pokja Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM berupaya meningkatkan kepedulian, kewaspadaan dan kesiapan tanggap bencana dengan mengadakan pelatihan Emergency Response Plan pada Senin (8/4) – Selasa (9/4).
Bertempat di Gedung Litbang FK-KMK UGM, kegiatan pelatihan diikuti oleh 18 peserta dengan latar belakang beragam mulai dari mahasiswa S2, NGO, hingga praktisi K3 dari beberapa BUMN dan rumah sakit di Indonesia. Bahkan, salah seorang peserta mengaku datang langsung dari Banda Aceh untuk mengikuti pelatihan tersebut. “Saya dari Banda Aceh, ikut pelatihan ini karena ingin penyegaran ilmu karena sudah lama tidak upgrade ilmu sejak lulus kuliah,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, para peserta akan mendapatkan asupan materi dari beberapa narasumber. Adapun beberapa materi yang disampaikan meliputi: pertama, mitigasi bencana oleh BPBD Yogyakarta; kedua, emergency response plan oleh konsultan profesi K3; serta ketiga, simulasi tanggap darurat oleh Pemadam Kebakaran Kab. Sleman.
Bertindak sebagai narasumber sesi pertama, Danang Samsurizal, ST membuka wawasan peserta dengan memaparkan data-data kerugian akibat bencana, “Di tahun 2018 saja ada 2.572 kejadian bencana di Indonesia, rata-rata kerugian setiap tahunnya menjapai Rp 34 triliun.”
Selanjutnya, ketua prodi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat, Dr. Mubasyir Hasan Basri, M.A berharap kegiatan tersebut bukan hanya menjadi wahana belajar ilmu “praktis” K3 namun juga sebagai sarana yang dapat menggugah kepekaan terkait risiko bencana, sehingga seusai mengikuti pelatihan peserta diharapkan dapat melakukan advokasi kepada pihak-pihak terkait untuk mencegah kerugian lebih besar akibat bencana.(Alfi/Reporter)