FK-KMK UGM Pelopori Update Ilmu Patologi untuk Klinisi

FK-KMK UGM. Dalam rangka update ilmu, Departemen Patologi Anatomi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM menyelenggarakan seminar bertemakan Penyusunan Laporan Diagnostik dan Pengenalan Pemeriksaan Terkini Berbasis Molekular dalam Patologi Payudara dan Ovarium yang ditujukan untuk para klinisi yang tergabung dalam Ikatan Ahli Patologi Anatomi Indonesia (IAPI).

Menurut keterangan ketua panitia, dr. Didik Setyo Heriyanto, Ph.D., Sp.PA (K), menyebutkan bahwa seminar tersebut diselenggarakan dalam rangka menjembatani penulisan laporan diagnostik antar klinisi mengingat semakin pesatnya perkembangan terapi kanker. “Saat ini terapi kanker ada bermacam-macam jenisnya, untuk menentukan terapi baik manajemen bedah maupun manajemen pengobatan tentu perlu laporan diagnostik yang lengkap. Kalau dulu laporannya hanya kanker A, kanker B kalau sekarang sudah tidak boleh, sekarang harus kanker A sampai mana, sub-nya apa dan melibatkan jaringan apa saja,” paparnya.

Selain itu, seminar yang dilaksanakanan pada Sabtu (23/3) tersebut bertujuan untuk menjembatani gap pengetahuan antara klinisi junior dengan klinisi senior. “Kalau residen kan terpapar banyak informasi, berbeda dengan yang senior sehingga kita membuat wadah untuk merangkul senior supaya persepsinya sama dalam hal penyusunan laporan diagnostik. Intinya, untuk menyeragamkan,” jelas dr. Didik. Beliau menambahkan kegiatan tersebut juga digunakan sebagai sarana mengenalkan terapi terkini dalam tatalaksana kanker, yakni terapi sel target.

Acara yang digelar di The Alana Yogyakata Hotel & Convention tersebut sukses menyedot animo peserta dari wilayah Jogja dan sekitarnya, bahkan beberapa diantaranya datang dari luar pulau Jawa, “Peserta seminar mencapai 80-an orang, tidak hanya berasal dari IAPI cabang Yogyakarta tapi ada yang datang dari Jawa-Tengah, Jawa-Timur bahkan Lampung.” Dr. Didik berharap dengan adanya seminar ini akan menghasilkan suatu output berupa rumusan standar laporan diagnostik yang harapannya bisa disepakati dan digunakan untuk skala nasional. (Alfi/Reporter; Foto: Dok. Panitia)