FK-KMK UGM. Berbagai bencana alam telah melanda Indonesia. Mulai dari tanah longsor, badai, gunung meletus, sampai gempa bumi seperti di Lombok menjadi catatan bencana alam yang menyita perhatian negara . Bahkan, dampak perubahan iklim global tidak lagi dirasakan oleh Indonesia saja, namun telah menjadi ancaman potensial bencana berbagai negara.
“Penanggulangan bencana alam ini menjadi tanggung jawab utama negara dan kita semua untuk segera melakukan manajemen risiko bencana. Seperti yang diungkapkan WHO bahwa persiapan penanggulangan bencana sangat penting untuk dilakukan,” ungkap Dekan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK UGM), Senin (9/9) di KPTU FK-KMK UGM saat membuka acara Summer Course Program on “Gender and Vulnerability in Disaster Risk Reduction Support”.
Kegiatan Summer Course Program ini merupakan hasil kerjasama FK-KMK UGM dengan Kobe University, Japan. “Melalui pendekatan multidisiplin, diharapkan seluruh peserta akan mampu belajar secara komprehensif dalam melakukan penanggulangan bencana. Untuk memperdalam pengetahuan peserta, kegiatan ini tidak hanya berlangsung di kelas. Peserta juga akan diajak untuk mengunjungi beberapa wilayah seperti pantai kwaru-Bantul maupun Merapi,” terang ketua panitia, Mellyza Perdana S.Kep., Ns., MS.
Kegiatan yang diikuti oleh 30 peserta dari Taiwan (7), Kobe (14), Yunani (1), UGM-Indonesia (8) ini sedianya akan berlangsung selama 2 pekan ke depan. “Saya berharap, kegiatan ini mampu meningkatkan kapasitas dan kompetensi di bidang interdisiplin dengan lebih baik. Saya percaya bahwa peserta yang hadir kali ini akan menjadi generasi tim manajemen disaster masa depan. Selamat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan,” ujar Prof. Ova. (Wiwin/IRO)