Perlunya Update Kurva Bayi Baru Lahir

FK-KMK UGM. Indonesia termasuk dalam 10 negara dengan jumlah bayi kecil masa kehamilan (KMK) tertinggi didunia dan termasuk dalam 11 negara dengan kelahiran kurang bulan lebih dari 15%. KMK atau lahir kurang bulan menyebabkan bayi berat lahir rendah (BBLR). Ukuran bayi saat lahir mencerminkan pertumbuhan dan kesehatan janin serta berguna untuk memberikan informasi penting terkait bayi baru lahir. Seperti yang disampaikan Dr. dr. Ekawaty Lutfia Haksari, Sp.A(K)., MPH pada sidang ujian terbuka Program Doktor Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM (FK-KMK UGM).

Berdasar dari penelitiannya, hingga saat ini prevalensi KMK masih bervariasi karena bergantung dari kurva ukuran lahir yang digunakan. Referensi kurva bayi baru lahir di tiap negara berbeda bergantung pada wilayah dan populasi yang ada. Kurva ukuran lahir digunakan sebagai referensi untuk memprediksi pertumbuhan, mengestimasi risiko bayi KMK, mengidentifikasi bayi baru lahir berisiko yang membutuhkan penilaian dan pemantauan selama periode neonatal.

Dalam penelitian yang diusung oleh Dr. Ekawaty dikatakan bahwa update referensi kurva bayi baru lahir di Indonesia diperlukan sesuai dengan populasi dan area setempat, untuk memperbarui kurva yang ada sebelumnya, serta untuk mengetahui prevalensi bayi KMK.

Dr. Ekawaty dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan, Rabu, 18 Juli 2018 di Auditorium FK-KMK UGM dengan promotor Prof. dr. Mohammad Hakimi, Sp.OG(K)., PhD. Disertasi yang berjudul Kematian dan Kesakitan Bayi Kecil Masa Kehamilan Berdasarkan Update Kurva bayi Baru Lahir menghantarkan dr. Ekawaty sebagai Doktor ke-4.018 se-UGM.

Hasil penelitiannya menyatakan bahwa update kurva bayi baru lahir lebih sesuai dan penting untuk klasifikasi bayi KMK dan untuk identifikasi bayi yang memerlukan perhatian. (Dian/IRO)