FKKMK-UGM. Kualitas manajemen riset di Indonesia sampai saat ini masih memprihatinkan. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristek DIKTI, Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, M.Sc., Kamis (3/5) di ruang Auditorium FKKMK UGM. Professor Ocky juga menambahkan bahwa saat ini Indonesia menghadapi lembah ‘kematian’ teknologi karena masih banyaknya produk riset yang dihasilkan perguruan tinggi tidak dimanfaatkan untuk industri ataupun dunia usaha. “Oleh karenanya, dengan adanya Ditjen Risbang diharapkan mampu mendorong percepatan hilirisasi produk penelitian,” imbuhnya.
Penelitian berkelas dunia sudah menjadi tuntutan perguruan tinggi. Tuntutan untuk melakukan penelitian berkelas dunia, harus ditopang dengan kepemimpinan dan manajemen maupun kemitraan lembaga yang kuat. Dengan mengelola kegiatan penelitian skala nasional sampai skala internasional, lembaga penelitian di lingkungan universitas memiliki keunikan dalam pengelolaan. Inovasi dan pengembangan konsep ilmiah menjadi tuntutan perkembangan lembaga penelitian. Oleh karenanya, memiliki sumber daya manusia yang kuat, dan memahami dinamika perubahan lingkungan penting untuk dilakukan. Tanpa pemahaman yang jelas mengenai keadaan eksternal, lembaga penelitian akan mengalami kesulitan dalam proses pengembangan.
“Secara umum, kepemimpinan dan manajemen ini masih agak lemah. Beberapa perguruan tinggi memang kuat dalam manajemen pendidikannya, tetapi untuk penelitian masih sangat terbatas,” ujar Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengembangan, dr. Yodi Mahendradhata, MSc., PhD., Rabu (25/4).
Sementara itu, Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., menyampaikan bahwa kolaborasi dalam riset adalah sebuah keharusan. “Banyak hal yang masih harus kita perbaiki untuk mencetak penelitian yang kompetitif. Salah satu cara untuk mengurangi kelemahan dan memperkuat potensi kita dalah dengan menjalin mitra kerjasama dengan berbagai lembaga donor,” ungkapnya.
Beberapa poin tersebut menjadi latar belakang FKKMK UGM menyelenggarakan Forum Nasional ke-2 Manajemen Lembaga Penelitian Indonesia, Kamis, 3 Mei 2018 di gedung Auditorium FKKMK UGM. Forum yang mengambil tema:” Kepemimpinan dan Penguatan Manajemen Lembaga Penelitian di Perguruan Tinggi”, ini juga menghadirkan narasumber diantaranya adalah: Direktur Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristek DIKTI, Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, M.Sc., Ahli Peneliti Utama Balitbangkes Kemenkes RI, Dr. Dede Anwar Musadad, SKM, M.Kes., maupun para pakar dari institusi pemerintah, perguruan tinggi, industri, serta NGO.
Pemahaman bersama mengenai kebijakan nasional tentang riset; pengelolaan lembaga penelitian dalam bentuk pusat studi di perguruan tinggi; manajemen, peran fungsi pemimpin dalam pengelolaan lembaga penelitian, konsultasi dan kerjasama, lesson learned dan tantangan lembaga riset masa depan menjadi tujuan penyelenggaraan forum ini. Adapun hasil yang diharapkan adalah: pertama, adanya pemahaman dalam mengelola research center secara komperehensif. Kedua, adanya pembelajaran dari para tenaga ahli dalam mengelola kegiatan nasional dan internasional. Ketiga, adanya agenda pengembangan di setiap Pusat yang mengikuti seminar. (Wiwin/IRO; Foto/Dian)