UGM Menjadi Tuan Rumah Pelaksana Konferensi Keperawatan se-Asia

FKKMK UGM. Komunikasi antar profesi kesehatan yang baik sangat diperlukan untuk perkembangan pelayanan kesehatan saat ini. Antar profesi kesehatan hendaknya dapat saling menghargai dan menghormati. Selain itu perlu pikiran yang terbuka supaya tidak terjadi lagi sifat pandangan superior maupun inferior pada masing-masing profesi kesehatan. Interprofessional Education (IPE) hadir ditengah-tengah masalah tersebut sebagai solusi dengan memperkenalkan kerjasama antar profesi sejak dini kepada mahasiswa di institusi pendidikan kesehatan, sehingga harapannya mereka bisa siap bekerjasama dengan antar profesi kesehatan lain ketika lulus nantinya. WHO juga menyarankan kepada seluruh institusi kesehatan di dunia untuk menerapkan IPE ini. Hal inilah yang mendasari diangkatnya tema Optimizing Interprofessional Education to Improve Health Care Quality diangkat menjadi tema The 3rd Asian Conference in Nursing Education (ACiNE) yang diselenggarakan pada 18-20 April 2018 lalu di Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta.

ACiNE merupakan kegiatan konferensi keperawatan se-Asia yang dilaksanakan setiap 2 tahun sekali. Tahun ini merupakan tahun ketiga diselenggaraannya ACiNE. Setelah ACiNE pertama diselenggarakan di Thailand, dan ACiNE yang kedua diselenggarakan di Taiwan, kali ini Indonesia menjadi tuan rumah untuk menyelenggarakannya. Pada penyelenggaraan yang ketiga ini, Universitas Gadjah Mada terpilih untuk memegang amanah sebagai panitia pelaksana.

Acara ini diawali dengan kegiatan pra kongres yang dilaksanakan pada 17 April 2018. Pra kongres kali itu mengangkat 4 tema, yakni: Drama In Education, Developing EBP Into Nursing Curriculum, Breast Feeding : How To Translate Health Policy Into Curriculum, serta Developing Interprofessional Education. Setelah melalui kegiatan pra kongres, acara dilanjutkan dengan sesi keynote speaker, sesi pleno, dan oral presentation selama 3 hari. Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng, selaku rektor UGM membuka acara ini dengan pemukulan gong pada 18 April 2018.

Kegiatan ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai negara, seperti: Taiwan, Malaysia, Singapura, Thailand, Indonesia, dan lain sebagainya. Taiwan berhasil membawa peserta dengan jumlah paling banyak dalam ajang ini. Ketua panitia ACiNE, Lely Lusmilasari, S.Kp., M.Kes., Ph.D. menyebutkan bahwa terdapat sekitar 350 peserta yang mengikuti kegiatan konferensi ACiNE. Pada proses pengumpulan abstrak, terdapat 352 abstrak yang berhasil diterima. Namun setelah diseleksi, didapatkan 165 peserta yang lolos untuk mempresentasikan karyanya secara oral, dan 94 karya yang lolos untuk mempresentasikan karyanya melalui poster ilmiah.

Pembicara dalam acara ini juga berasal dari berbagai negara, diantaranya Thailand, Filipina, Jepang, Swedia, Netherland, dan Taiwan. Prof. Fan-Hao Chou, Ph.D, ketua Taiwan Association of Nursing Education (TANE) turut hadir dalam acara ini. Ia merasa senang dapat terlibat dalam acara ini dan berharap melalui kegiatan ini, hubungan antar institusi pendidikan keperawatan dapat menjadi lebih erat lagi.

Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI), Dr. Muhammad Hadi, SKM., M.Kep. menyampaikan bahwa AIPNI juga mendukung adanya acara ini sebagai salah satu sarana institusi pendidikan keperawatan Indonesia untuk mengenal bagaimana pengelolaan pendidikan keperawatan di luar negeri. Harapannya, dengan begitu kualitas pendidikan keperawatan di Indonesia dapat meningkat, dan mampu bersaing di tingkat internasional. (Rasyid/Reporter)