Doktor Baru FK UGM Mengusung Project Based Learning sebagai Pengelolaan Tuberkulosis Paru

FK-UGM. Fakultas Kedokteran UGM kembali mengukuhkan doktor pada program studi kedokteran dan kesehatan bidang Kesehatan Masyarakat. Risnanto, SST., M.Kes resmi menyandang gelar doktor pada 2 Oktober 2017 di ruang Senat  FK UGM dengan disertasi yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning Tentang Pengelolaan Tuberkulosis Paru dan Manfaatnya Terhadap Peningkatan Kompetensi Mahasiswa”.

Perlunya upaya pre-service dengan memasukkan program TB ke dalam kurikulum pembelajaran karena penanganan TB secara in-service yang dilakukan selama ini belum menunjukkan hasil yang optimal. Hal ini yang melatarbelakangi Dosen Tetap Stikes Bhamada Slawi untuk melakukan inovasi pembelajaran TB secara nyata dan komprehensif di masyarakat. Inovasi yang dilakukan dengan menerapkan pembelajaran Project Based Learning (PjBL) untuk menganalisis peningkatan kompetensi mahasiswa keperawatan mengenai pengelolaan TB paru terhadap peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan serta menguji kompetensi mahasiswa pada kelompok perlakuan dibandingkan kelompok kontrol.

Wisudawan doktor ke-300 di Fakultas Kedokteran dan ke-3.687 di lingkungan UGM ini membuktikan bahwa penerapan Project Based Learning pengelolaan tuberkulosis paru memberikan pengaruh terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan penyuluhan kesehatan. Kompetensi mahasiswa kelompok perlakuan lebih baik dibandingkan mahasiswa kelompok kontrol. Implementasi penyuluhan kesehatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan pasien serta diperoleh gambaran bahwa pasien memberikan penilaian yang baik terhadap sikap mahasiswa selama terjadinya interaksi.

Subjek dalam disertasi Risnanto adalah mahasiswa STIKes Bhakti Mandala Husada Slawi dan Akper Pemerintah Kota Tegal. Kelompok perlakuan berjumlah 69 orang dan kelompok kontrol berjumlah 62 orang. Penelitian dilakukan menggunakan instrumen kuesioner, lembar observasi keterampilan penyuluhan kesehatan, dan modul.

“Teruslah menjadi inspirator dan motivator dalam lingkungan kerja yang semakin menggairahkan, baik sebagai ilmuwan maupun tenaga pendidik di bidang keperawatan. Teruslah menjadi inspirator dan motivator, untuk keluarga, almamater, institusi kerja, maupun masyarakat secara luas. Sebagai dosen, Saudara harus mampu mengimplementasikan patrap triloka dalam kehidupan sehari-hari, ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karso, tut wuri handayani. Karena ketiga hal ini sangat mudah diucapkan tetapi sangat sulit untuk diterapkan. Dan manakala Saudara telah resmi menyandang gelar doktor, maka  Saudara harus rela menjadi orang yang akan selalu dijadikan lahan bertanya, hingga pada saatnya Saudara harus siap ketika terpaksa memberikan jawaban ‘saya tidak tahu’, maka pada titik inilah Saudara harus mengerti bahwa sejatinya masih harus banyak belajar dan belajar”, pesan Prof. dr. Harsono, Sp.S(K) selaku Promotor. (Fitria/Reporter)

Berita Terbaru