Doktor FK Teliti Ketersediaan Diazepam untuk Kesehatan

FK-UGM. Diazepam merupakan obat golongan benzodiazepin yang dalam pengobatan seringkali digunakan sebagai ansiolitik, anti epilepsi, pelemas otot, dan induksi anestesi dan penggunaannya mendapatkan kontrol secara nasional dan internasional. Konsumsi global diazepam mengalami penurunan 20 persen antara periode tahun 2004-2006 dibandingkan dengan periode tahun 2011-2013 yaitu dari 5,2 S-DDD menjadi 4,1 S-DDD.

“Di Indonesia penggunaan diazepam tergolong rendah. Pada tahun 2011 konsumsi diazepam di Indonesia sebesar 0,35 S-DDD. Padahal rerata global 4 S-DDD”, terang Dra. Nunung Priyatni, Apt., M.Biomed., , Senin (25/9) di ruang rapat senat gedung KPTU lantai 2, saat ujian menjalani terbuka program Doktor Fakultas Kedokteran UGM.

Berawal dari data tersebut, Nunung Priyatni melakukan kajian mendalam mengenai ketersediaan diazepam di Indonesia, mulai dari kajian alur distribusi, apakah terdapat kebocoran maupun pengaruh dari luar, maupun kajian faktor-faktor lain yang mempengaruhinya. “Ketakutan penyalahgunaan menjadi prosentase tertinggi sebagai hambatan yang mempengaruhi apoteker dan dokter di DIY dalam menyediakan dan meresepkan diazepam,” ungkapnya saat dikonfirmasi mengenai hasil kajiannya.

Penelitian yang dipromotori oleh Prof. Dr. Dra. Sri Suryawati, Apt ini berhasil menghantarkan Nunung Priyatni sebagai lulusan Doktor ke-298 Fakultas Kedokteran UGM dan ke-3.685 se-UGM. “Karena diazepam adalah obat esensial, maka penggunaannya memerlukan keterlibatan semua pihak, mulai dari produsen, suplier, petugas kesehatan, apoteker, bahkan pasien. Semua pihak harus berkomitmen, demi keamanan dan upaya kesehatan”, tegasnya. (Wiwin/IRO; Foto: Dian).

Berita Terbaru