Kolese Dokter Keluarga Indonesia (KDKI) mulai ada pada tahun 1983. KDKI sendiri selanjutnya berubah menjadi Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI) pada tahun 1997 dengan mengadakan serangkaian pelatihan (TOT dan trainee) dari paket A, B, C, D pada tahun 1995. Kegiatan ini yang diinisasi atas kerjasama dengan Dinas Kesehatan setempat. Kemudian Kolegium Ilmu Kedokteran Keluarga Indonesia (KIKK) mulai berdiri pada tahun 2006. Atas rekomendasi dari Dirjen BUK Kemenkes RI tentang Pelayanan Nasional Kesehatan Primer Indonesia Berkualitas Menuju 2020, Universitas Gadjah Mada melalui koordinasi dengan Tim Kedokteran Keluarga dan para pemangku kepentingan di April 2013 mendirikan minat Kedokteran Keluarga. Kompetensi dokter layanan primer sebagian besar (80%) tentang Ilmu Kedokteran Keluarga dan 20%  sisanya didukung oleh Ilmu Kedokteran Komunitas dan Ilmu Kesehatan Masyarakat. Seperti yang tercantum dalam Rancangan Peraturan Pemerintah untuk UU Pendidikan Kedokteran pada Bab Dokter Layanan Primer di tahun 2014 dan Pokja Nasional Standar Kompetensi DLP oleh Kementrian Kesehatan, Kemendikbud, juga di tahun 2014. Dalam perkembangannya Ilmu Pendidikan Kedokteran Layanan Primer di Indonesia jelas dibutuhkan untuk Kedokteran Keluarga, Kedokteran Komunitas, dan juga untuk pendidikan kedokteran itu sendiri, karena Ilmu Pendidikan Kedokteran Layanan Primer merupakan dasardasar dari pendidikan dokter. Hal ini disebutkan dalam Undang-Undang Pendidikan Dasar Kedokteran 2013. Kedokteran Keluarga, Komunitas dan Bioetika adalah nama departemen baru di Fakultas Kedokteran UGM, yang didirikan pada tahun 2016. Persiapan departemen ini dimulai dari akhir tahun 1990an ketika program Sarjana kedokteran perawatan primer diprakarsai oleh Asosiasi Dokter Keluarga Indonesia dimulai. Anggota staf Departemen ini memainkan peran penting dalam menginisiasi terhadap layanan dan pendidikan kedokteran primer nasional melalui HPEQ Project – khusus untuk pelayanan kesehatan primer. Prof. Adi Heru Sutomo adalah ketua gerakan yang melibatkan lebih dari 30 Fakultas Kedokteran di Indonesia pada tahun 2012. Proyek ini telah berhasil mengundang Prof. Michael Kidd yang merupakan Presiden Asosiasi Dokter Kedokteran Keluarga WONCA dan Dekan Flinders University, Australia, untuk memberikan bantuan teknis. Prof. Adi Heru juga mantan ketua Yogyakarta Asosiasi Dokter Keluarga, ketua  Palang Merah Yogyakarta dan telah memainkan peran penting selama pembentukan klinik perawatan primer di Universitas Gadjah Mada.

Sebelumnya, Departemen ini  dikenal sebagai Tim Family Medicine dan telah memulai program Sarjana Kedokteran perawatan primer disebut: Clinical Weekly pada Primary Care, mulai dari tahun 2011 hingga saat ini. Departemen ini telah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Perawatan Yogyakarta dan DKI Jakarta melalui MoU antara Rektor UGM dan Gubernur Yogyakarta dan Jakarta. Sesi terakhir dari update klinis adalah Konferensi Tahunan yang telah 4 kali dihadiri oleh Prof. Mark Alan Graber, Prof. Jason Wilbur dan Prof. Lisa Soldat dari Iowa University, Department of Family Medicine, secara sukarela.

Pada September 2013, dengan dukungan penuh dari para Dekan dan Senat Fakultas Kedokteran UGM, dan kolaborasi dengan Iowa University, Maastricht University Belanda dan Flinders University Australia, Master of Family Medicine di Clinical Program Magister Studi dimulai dan sekarang sudah memiliki lebih dari 50 siswa dari 3 batch. Kami juga menyiapkan program spesialisasi terhadap dokter perawatan primer untuk melayani kualitas tinggi perawatan primer services. Selama perjalanannya, Pusat Bioetika dan Humaniora kemudian bergabung di dalam Departemen ini. Pusat Bioetika dan Humaniora Kedokteran sejarah dimulai pada tahun 1997 sebagai Tim Bioetika dan Humaniora yang dipimpin oleh Prof. dr. Yati Soenarto, Sp.A (K)., Ph.D. Tim ini bertujuan untuk meningkatkan aspek moral, etika, dan perilaku mahasiswa. Strategi awal telah dilakukan oleh tim ini adalah dengan melibatkan ahli interdisipliner dari kedokteran, filsafat, psikologi, sosial-humaniora, sipil, hukum, agama. Dalam perkembangan selanjutnya, tim/komunitas ini telah berkembang menjadi pusat inovatif dan produktif dengan visi utama “untuk meningkatkan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kedokteran bioetika dan humaniora dalam rangka menciptakan praktisi yang memiliki moral dan jiwa kemanusiaan yang berkualitas”. Bercita-cita untuk partisipasi global, pusat telah memberikan kontribusi pada perkembangan Bioetika dalam berbagai pendekatan. Salah satunya bentuk penyelenggaraan konferensi internasional, pelatihan, proyek kolaboratif dan penelitian. Upaya ini tidak hanya dimaksudkan untuk memberikan kontribusi semata, tetapi juga pada saat yang sama mendorong dan memberdayakan Asia-Pacific agar dapat memperkaya dan mengembangkan bioetika untuk masyarakat yang global seperti saat ini. Sejalan dengan semangat itu, kehormatan dan tanggung jawab juga telah diberikan dunia kepada pusat ketika ditunjuk sebagai koordinator utama untuk penyelenggaraan International Consortium on Bioethics & Humaniora, di mana negara-negara di AsiaPasifik berkumpul dan bekerjasama tentang Bioetika. Negara yang mnginisiasi kegiatan konsosrsium ini diantaranya adakah Indonesia, Taiwan, Malaysia, dan Australia.

Ketua Departemen: Prof. Dr.dr.Adi Heru Sutomo, M.Sc, DCommNutr

Sekretaris Departemen: Dr. dr. Wahyudi Istiono, MKes

Divisi

Divisi Kedokteran Keluarga dan Komunitas:

  1. Prof. Dr. dr. Adi Heru Sutomo, MSc., DCommNutr
  2. Dr. dr. Wahyudi Istiono, MKes
  3. Prof. dr. Hari Kusnanto Josef, SU., Dr.PH.
  4. dr. Hikmawati Nurokhmanti, MSc
  5. dr. Aghnaa Gayatri, MSc(PHC)
  6. dr. Fitriana Murriyati Ekawati, MPHC

Divisi Bioetika dan Humaniora:

  1. Prof. Dr. dr. Soenarto Sastrowijoto, SpTHT
  2. Prof. dr. Sri Suparyati Soenarto, PhD., SpA(K)
  3. dr. Wika Hartanti, M.IH

Dosen

  1. Prof. Dr. dr. Adi Heru Sutomo, DLSHTM., PhD – Public Health
  2. Prof. dr. Hari Kusnanto Josef, DR.PH – Public Health
  3. DR. dr. Wahyudi Istiono, M.Kes – Public Health
  4. dr. Hikmawati Nurrokhmanti, MSc – Public Health, Medical Education
  5. dr.Aghnaa Gayatri, MSc(PHC) – Multimorbidity, Non-communicable diseases, Person centered care, Primary care Management
  6. dr. Fitriana Murriya Ekawati, MPHC – Womens and child health, Generalisme, Primary care analysis, Health system.
  7. dr. Fitriana – Community, Person centered Care
  8. Prof. DR(HC). Dr.Srisuparyati Soenarto, Sp.A(K), PhD – Paediatrics, Bioethics & Medical Humanities.
  9. Prof. Dr. dr. Soenarto Sastrowijoto, Sp.THT(K) – ENT, Medical Education, and Bioethics & Medical Humanities
  10. dr. Wika Hartanti, MIH – Bioethics and Humanities, Global Health, Public Health Ethics, Tobacco control, Behavior Study.