Terus Belajar dan Berani Meninggalkan Zona Nyaman

img_0372

Yogyakarta – ‘Lifelong learning’ jelas sekali urgensinya bagi seorang dokter dalam menyikapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang pesat di tengah masyarakat yang semakin kritis. Pelantikan dokter bukanlah akhir dari proses belajar karena sebagai profesional seorang dokter harus terus meningkatkan kompetensinya melalui berbagai pengembangan kapasitas diri ‘continuing medical education’. Dan tentunya dengan menjaga integritas serta terus berinovasi untuk berkontribusi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan mengabdi pada bangsa dan negara. Pesan di atas disampaikan oleh Dekan Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., PhD., SpOG(K) dalam Pelantikan Dokter Periode I Tahun Akademik 2016-2017 di Grha Sabha Pramana UGM, Selasa (1/11).

Pada kesempatan tersebut, total 98 dokter dengan rata-rata masa studi 5 tahun 11 bulan melafalkan sumpah dokter. Indeks prestasi kumulatif rata-rata mereka 3,16 dan lulusan terbaik diraih oleh dr. Benny Hermawan yang memperoleh nilai IPK 3,84. Dari 98 dokter yang dilantik, 11 di antaranya adalah peserta didik asal Malaysia. Hingga saat ini FK UGM telah meluluskan 8.686 dokter, terdiri atas 3.580 dokter perempuan dan 5.106 dokter laki-laki.

Dokter Hasto Wardoyo, SpOG(K) yang didaulat mewakili alumni FK UGM memberikan motivasi kepada para dokter baru untuk mengedepankan lima hal penting yang harus mereka jalankan sebagai seorang profesional. Pertama adalah pengabdian pada masyarakat sehingga seorang dokter harus bersedia ditempatkan di pedalaman ataupun daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Kedua, prestasi tinggi selama kuliah harus diimbangi dengan sukses di lapangan sehingga memberi manfaat bagi masyarakat. Penting diingat bahwa 80% kesuksesan ditentukan oleh soft skills, untuk itulah poin ketiga seorang dokter harus terus belajar, harus berani meninggalkan zona nyaman. Dua hal terakhir adalah sikap empati dan berpegang teguh pada nilai-nilai kemanusiaan.      \sari