Puluhan Peserta Summer Course Memasuki Kulon Progo

FK-UGM. Dekan Fakultas Kedokteran UGM, Prof. Prof. Dr. dr. Teguh Aryandono, Sp.B(K)Onk memimpin upacara pelepasan peserta Summer Course 2016 menuju kabupaten Kulon Progo, Jumat (23/9) di gedung KPTU Fakultas Kedokteran UGM. Sebanyak dua puluh enam mahasiswa asing multidisiplin dan delapan belas mahasiswa Fakultas Kedokteran serta sekolah vokasi UGM ini akan mengikuti kegiatan hands on training yakni kegiatan observasi maupun praktik lapangan di Puskesmas, Puskesling, Posyandu, Posyandu lansia maupun sekolah-sekolah.

Mahasiswa yang berasal dari program studi dokter, keperawatan, gizi, ilmu kesehatan masyarakat maupun bidan dari Asia, Eropa dan Australia akan memasuki beberapa wilayah di Kabupaten Kulon Progo yakni wilayah kecamatan Temon I, Temon II, Panjatan I, Panjatan II, Sentolo I, Sentolo II, dan Wates dan menetap di rumah warga desa setempat.

Upacara pelepasan peserta ke Kulon Progo juga dihadiri oleh Kaprodi Pendidikan Dokter, Dr.dr. Mahardika Agus Wijayanti, DTM&H., Organizing Committee, dr. Hadianto, SpA(K)., serta koordiantor lapangan, Drs. Abdul Wahab, MPH. Setibanya di Kulon Progo, peserta dan tim Fakultas Kedokteran UGM diterima oleh Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kulon Progo, drg. Baning Rahayu Jati, M.Kes., untuk melakukan audiensi sekaligus pengenalan tentang situasi dan kondisi kesehatan masyarakat masing-masing puskesmas.  Acara kemudian dilanjutkan dengan serah terima peserta dari Fakultas Kedokteran UGM kepada Kepala Puskemas dan didampingi oleh Pendamping Lapangan.

Sebelum mengikuti kegiatan praktik lapangan di Kulon Progo ini, para peserta telah mendapatkan kuliah pakar dari Fakultas Kedokteran UGM maupun pakar kesehatan dari Mahidol University, Ramathibodi School of Nursing, Kobe University Graduate School of Health Sciences, Kyoto University Graduate School of Medicine, Universiti Sains Malaysia (USM), University of New South Wales (UNSW), Erasmus Medical Center, maupun Chulalongkorn University.

“Harapannya, kegiatan Summer Course 2016 mampu membekali mahasiswa dengan paparan langsung masalah kesehatan yang ada di dalam masyarakat, belajar mengidentifikasi kasus dalam perspektif global, serta belajar berkolaborasi dengan tenaga medis maupun pakar asing untuk menangani kasus kesehatan masyararakat lokal dengan prinsip Interprofessional Education (IPE),” papar ketua panitia Summer Course 2016, dr. Gunadi, PhD., SpBA. (Wiwin/IRO)