SALSA, Inovasi Anti Penuaan Kulit

FK UGM – Mengutip sebuah pepatah Cina, “Seinci emas tidak akan dapat membeli seinci waktu”, waktu tidak akan menunggu siapapun. Begitu juga dengan penuaan sel. Penuaan seringkali dikaitkan dengan degradasi dan peningkatan kesalahan dalam replikasi sel menyebabkan berbagai penyakit. Investasi manusia banyak dialokasikan untuk menemukan zat yang menghambat proses penuaan.

Insidensi kanker kulit terbukti lebih tinggi di Negara selatan di mana terdapat lubang dalam lapiran ozon di antartika, seperti Australia. Sudah lama terbukti bahwa paparan kronis sinar ultra violet (UV) meningkatkan aktivitas matrix metalloprotein (MMP) melalui mekanisme photoaging sehingga mempercepat proses penuaan kulit. Pemanasan global menyebabkan penipisan lapisan ozon sehingga memenurunkan efisiensinya dalam menapis sinar UVB yang berbahaya bagi manusia.

Produk kosmetik yang berbasis lendir bekicot kini sangat populer. Produsen kosmetik tersebut mengakui bahwa lendir bekicot dalam kosmetik mereka dapat menjaga kulit tetap awet muda. Akan tetapi, mekanisme spesifik serta zat aktif yang berperan dalam lendir bekicot masih sangat kurang diteliti dan belum dapat dibuktikan secara komprehensif.

Menjawab permasalah itu, mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM berkolaborasi dengan mahasiswa Farmasi UGM mengembangkan penelitian mengenai, “SALSA: Snail Slime for Anti-Aging”. SALSA merupakan upaya untuk mengeksplorasi efek lendir bekicot Achatina fulica dalam menghambat proses penuaan dan degradasi kolagen kulit melalui penghambatan ekspresi MMP-1.

Bekicot Achatina fulica adalah hama perusak tanaman di kebun yang susah dieradikasi. Menurut tim peneliti yang terdiri dari Toni Febriyanto, Susan Simanjaya, Juan Adrian, Eka Nur Fitriyani dan Mohammad Galih P, pengembangan penelitian ini diharapkan bisa memanfaatkan bekicot untuk menghambat photoaging pada tingkat molekuler, tidak lagi hanya menjadi hama petani.

Efek penghambatan proses photoaging oleh lendir Achatina fulica akan dianalisa dengan mengukur tingkat MMP dengan menggunakan metode quantitative Real-Time Polymerase Chain Reaction (qRT-PCR). (Dian/IRO)