Solo – Mengawali tahun 2016, Fakultas Kedokteran UGM menyelenggarakan evaluasi dan perencanaan kinerja dalam Rapat Kinerja Tahuan (RKT) Tahun 2016. RKT digelar di Solo Paragon Hotel and Residences, selama 2 hari tanggal 30 dan 31 Januari 2016, dengan mengusung tema “PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA DALAM RANGKA PENINGKATAN KINERJA TRIDHARMA”. Tema ini selaras dengan kebijakan di tingkat universitas yang menjadikan tahun 2016 sebagai “Tahun SDM”.
Dalam pengantarnya, Dekan FK UGM Prof. Dr. dr. Teguh Aryandono, Sp.B(K) Onk, memaparkan tentang pentingnya perencanaan SDM terkait keseimbangan jumlah staf pensiun dan rekruitmen serta pengembangan SDM. “Tahun 2016 adalah tahun SDM yang sangat krusial, banyak Guru Besar yang memasuki masa pensiun, beberapa staf yang belum bisa menduduki jabatan akademik dan beberapa kesenjangan lainnya”, paparnya. Integrasi antara FK UGM dengan RS Pendidikan dalam AHS (Academic Health System) juga merupakan poin yang disoroti oleh Dekan, agar dibahas dalam forum ini.
Selanjutnya Sesi 1 RKT membahas evaluasi capaian kinerja tahun 2015 dan rencana kerja tahun 2016-2017 FK UGM yang dipresentasikan oleh dr. Ova Emilia, M.Med. Ed, Sp.OG(K), PhD Wakil Dekan bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni; Prof. dr. Adi Utarini, MSc, MPH, PhD Wakil Dekan bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama; dr. Ibnu Purwanto, Sp.PD-KHOM Wakil Dekan Bidang Keuangan, Administrasi dan Sumberdaya Manusia. Dalam sesi diskusi muncul keluhan adanya Dosen yang cenderung tertarik untuk meneliti bukan mengajar dan usulan adanya apresiasi bagi penulis jurnal yang “accepted” di jurnal internasional untuk kepentingan kenaikan pangkat dan sebagainya.
Adapun sesi 2 RKT memaparkan rencana dan kebijakan rumahsakit pendidikan dalam meningkatkan sinergi dengan pengembangan keilmuan dan pelaksanaan pendidikan di FK UGM. Direktur RS UGM Prof. dr. Arif Faisal, Sp.Rad(K) memaparkan capaian dan perkembangan serta inovasi RSA UGM. Ada diskusi menarik tentang nama rumah sakit ini “RSA UGM” atau “RS UGM”? Salah satu inovasi yang ingin dikembangkan adalah menjadikan RSA UGM sebagai lokasi internship dokter baru. Presentasi selanjutnya adalah Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito yang diwakili oleh Direktur Medik dan Keperawatan dr. Rukmono Siswihanto, Sp.OG(K), M.Kes yang banyak membahas tentang revitalisasi RSUP Dr. Sardjito sebagai rumah sakit rujukan. “Jangan sampai terjadi ironi, RSUP Dr. Sardjito sebagai rumah sakit rujukan tetapi justru pelayanan dilakukan oleh residen”, sindirnya. Dalam sesi ini pula dipaparkan beberapa alternatif untuk mengembalikan sinergitas antara RSUP Dr. Sardjito dan FK UGM di masa yang akan datang.
Dalam sesi pakar, Ketua PIKA (Pusat Inovasi dan Kebijakan Akademik) UGM Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD memaparkan kekhawatiran belum adanya pemetaan pengembangan ilmu yang komprehensif, sehingga menghambat pengembangan SDM ke depannya. Jika kondisi ini tidak segera diatasi maka tidak tertutup kemungkinan lembaga ini bisa terjerumus dalam periode decline, dimana jumlah SDM yang kompetitif mengalami penurunan terus menerus. “Saya khawatir kita akan decline, dan ranking kita dibandingkan dengan universitas di luar negeri terus mengalami penurunan”, terangnya.
Menurut nara sumber, fenomena selanjutnya yang perlu dicermati adalah kurang diminatinya “scientist leader” / pemimpin ilmu. Saat ini akademisi lebih tertarik untuk menjadi “structural leader” seperti Dekan, Kepala Departemen, dan sebagainya yang bersifat administratif saja. Minat untuk menjadi pemimpin ilmu perlu terus didorong karena para Dosen adalah ilmuwan yang terus mengembangkan ilmunya, menyebarkan kepada yang lebih muda sehingga ilmunya tetap dapat berkembang di masa yang akan datang. Kriteria pemimpin ilmu diantaranya adalah memiliki kemampuan untuk memanage perubahan dan mengembangkan tim untuk pengembangan keilmuan, pungkasnya.
Diskusi kelompok, adalah sesi selanjutnya yang membahas 4 topik diskusi meliputi: 1) Integrasi FK UGM dengan RS Pendidikan, 2) Peran dan Perencanaan Departemen dalam Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni, 3) Perencanaan dan Pengembangan SDM (NIDK dan Homebase Dosen), 4) Peran dan Perencanaan Departemen dalam Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama. Hasil diskusi kelompok ini selanjutnya akan dibahas dalam sidang pleno dihari 2 RKT.
Agenda RKT hari 1 diakhiri dengan paparan Arahan Rencana Kerja dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada 2016-2017. Hadir 5 wakil Rektor UGM dan Ketua Senat FK UGM. Wakil Rektor UGM bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. dr. Iwan Dwiprahasto, M.Med.Sc., Ph.D memaparkan bahwa UGM terus berupaya untuk terus menciptakan determinasi positif dari universitas lain dalam proses, lingkungan dan SDM pendidikan. Determinasi positif ini dijalankan dalam kerangka komitmen seluruh pemangku kepentingan di universitas. Wakil Rektor bidang Kerjasama dan Alumni Dr. Paripurna, S.H., M.Hum., LL.M. memaparkan tahap-tahap kerjasama UGM yang strategis, sinergis dan berkelanjutan dari tahun 2012-2027 dengan para mitra. “Disparitas kerjasama internasional di 18 fakultas UGM masih cukup tinggi, sehingga perlu terus disetarakan”, ungkapnya. Wakil Rektor bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Prof. Dr. Suratman mengapresiasi capaian penelitian dan pengabdian masyarakat di FK UGM. “Dalam hal penelitian saya kira FK UGM menjadi leading di UGM”, ungkapnya. Target UGM adalah menjadikan penelitian dan pengabdian masyarakat untuk berkontribusi meningkatkan world rank dibawah 500, dengan menyiapkan segala sumberdaya yang dibutuhkan. Wakil Rektor bidang SDM dan Aset Prof. Dr. Ir. Budi Santoso Wignyosukarto, Dip.HE, memaparkan dalam konteks UGM sebagai PTNBH (Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum) memiliki otonomi dalam pengelolaan bidang akademik dan non akademik termasuk SDM, keuangan dan aset. Perencanaan SDM UGM dilakukan berbasis pada pengembangan bidang keilmuan yang akan dikembangkan. Pengembangan remunerasi didasarkan pada pay for person, position dan performance. “Ada orang yang bekerja 10 tahun, tetapi kapabilitasnya tidak berkembang”, paparnya, terkait dengan rencana pengembangan “talent management”, dimana kapabilitas SDM akan terus ditingkatkan secara reguler dan terstruktur serta berkelanjutan. WR Perencanaan, Keuangan dan Sistem Informasi Dr. Didi Achjari, SE, Akt, M.Com perubahan status badan hukum UGM berimplikasi pada perubahan nomenklatur dan mekanisme keuangan yang terus disempurnakan dan diadvokasikan ke pemerintah. Kinerja UGM akan dinilai berbasis kontrak kinerja PTN BH dengan Kemenristek Dikti.
Paparan terakhir Ketua Senat FK UGM Prof. Dr. dr. Hardyanto Soebono, Sp.KK(K) menyampaikan tentang perubahan definisi dan terminologi Senat Fakultas (SF). SF menangani bukan hanya domain akademik tetapi juga meliputi non akademik sehingga namanya bukan Senat Akademik. RKT hari pertama diakhiri dengan diskusi dengan seluruh narasumber. Sedangkan hari kedua, diawali dengan outbound seluruh peserta RKT dan diakhiri dengan Pleno hasil diskusi kelompok. [IRO-ARIS W]