Program Kreativitas Mahasiswa FK UGM Tahun 2015

Dalam menyongsong Pimnas 2015 pada bulan Agustus mendatang, UGM, khususnya Fakultas Kedokteran UGM mempersiapkan karya-karya mahasiswa untuk berpartisipasi dalam Pimnas 2015. Tahun ini FK UGM mempersiapkan sebanyak 12 tim untuk ikut bertanding menuju monev PKM. Setelah melalui tahap monev internal, akan ditetapkan tim yang akan berangkat dan mewakili FK UGM dalam ajang Pimnas 2015. Tahun ini Program Kreativitas Mahasiswa FK UGM yang diikuti oleh mahasiswa FK UGM terdiri dari kategori Penelitian, Kewirausahaan, dan Karsa Cipta.

Medisina Teleporter dengan Sistem Refrigerasi Tradisional

CoolerBox Medisina Teleporter
Cooler Box Medisina Teleporter

Medisina Teleporter adalah alat untuk membantu transpor spesimen dari satu tempat ke tempat yang lain tanpa ada resiko kontaminasi dengan air es yang leleh. Selain itu dapat pula digunakan untuk membawa makanan dan benda lainnya. Produk ini mempunyai desain yang ergonomis sehingga tidak hanya dapat melakukan tugasnya dengan baik, tetapi juga dengan nyaman dipakai. Panjang tali untuk membawa Medisina Teleporter di bahu juga sangat sesuai sehingga nyaman untuk dibawa. Selain itu, design Medisin Teleporter juga sangat menarik. Beberapa desainnya dalam bentuk cooler box dan tumbler. Alat ini merupakan karya mahasiswa angkatan 2013 atas nama Susan Simanjaya, Felicia Elberta, Dicky Yulianda, dan Toni Febriyanto.

Tumbler Medisina Teleporter
Tumbler Medisina Teleporter

Aktivitas Immunomodulator Ekstrak Buah Salak (Salacca zalacca).

(Observasi dan Analisis Aktivitas Fagositosis Makrofag dan Produksi Nitric Oxide pada Mencit)

Salak Pondoh (Salacca zalacca) merupakan tanaman yang mudah ditemukan di Indonesia. Salak Pondoh (Salacca zalacca) adalah tanaman famili Arecaceae yang memiliki beberapa kandungan, seperti polifenol dan flavonoids. Flavonoids pada buah salak telah dikenal memiliki efek anti-kanker melalui inhibisi proliferasi sel kanker, inhibisi metastasis, induksi apoptosis, mengaktifkan respon imun dan melawan multidrug resistance (Ravishankar et al. 2013). Flavonoids juga meningkatkan aktivitas proliferasi limfosit secara in vitro sehingga memiliki potensi sebagai agen imunomodulator (Jose et al. 2014).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak buah salak (Salacca zalacca) terhadap aktivitas makrofag dengan cara melihat aktivitas fagositosis makrofag terhadap lateks dan produksi nitric oxide.

Penelitian juga diharapkan dapat membuktikan bahwa ekstrak buah salak mampu memodulasi sistem imun sehingga nantinya dapat digunakan sebagai alternatif terapi yang murah dan mudah didapat di Indonesia. PKM Penelitian ini karya Nurwachid Arbangi, Shahylananda Tito Yuwono, Danang Aryo Pinuji, Farah Uma Mauhibah, dan Dery Rahman Ahaddienata.

“KARTINI”

“KARTINI” Kerudung Tas Masa Kini adalah kerudung yang multifungsi yang dapat berfungsi sebagai penutup1432212888406 kepala dan juga dapat dijadikan sebagai tas. Kerudung dilipat dengan mengikuti pola dan petunjuk yang sudah ada. Pada akhirnya akan membentuk sebuah tas yang trendy dan cantik. “KARTINI” memiliki corak dan motif yang disesuaikan dengan permintaan pasar dan perkembangan zaman. “KARTINI” ditujukan untuk perempuan yang mengenakan kerudung dari berbagai usia dan lapisan masyarakat. Sehingga, konsumen “KARTINI” akan tampil lebih modis, menawan, dan anggun. Karya kategori kewirausahaan ini disusun oleh Akhiril Fatiya Isnaenil Layli, Amalia Choirunnisa, Avie Avievah Baroroh, dan Farahdiba Anisa.

VIOLINA (Proteksi Ultraviolet-B oleh Spirulina)

Beberapa studi menunjukkan bahwa bahan herbal mengandung antioksidan untuk perlindungan terhadap kulit dari paparan UV dan UVB, seperti Leafy Herbal Tea (LHT) dan Alga Undaria crenatais. Potensi yang sama juga dimiliki Spirulina.

Untuk mengetahui efek Spirulina terhadap paparan UVB, digunakan beberapa parameter untuk mengukur stres oksidatif yang ditimbulkan dari paparan UV yaitu Malondialdehid (MDA), viabilitas fibroblas, dan deposisi kolagen. Penelitian ini akan melihat potensi Spirulina sebagai antioksidan akibat paparan UVB. Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimental murni. Diharapakan penelitian ini dapat memberikan alternatif perlindungan dari proses penuaan akibat paparan sinar UVB. Selain itu, juga dapat digunakan sebagai landasan untuk mengembangkan produk anti-aging yang baru dari ekstrak Spirulina sp.

Penelitian yang digawangi oleh Nurulita Ainun Alma, Atsarina Fauzan, Muhamad Rendi, Rama Iqbal Mahendra, dan Priscillia Imelda bertujuan untuk mengetahui efek antioksidan Spirulina sp. terhadap paparan UVB secara in vitro. Hasil yang diharapkan adalah mengetahui pengaruh ekstrak Spirulina sp. sebagai antioksidan terhadap oksidasi pada fibroblas yang diberi paparan UVB melalui kadar MDA, aktivitas proliferasi fibroblas, dan laju deposisi kolagen. Dan diharapkan dapat dikembangkan untuk pencegahan proses penuaan dini.

Hemamorf: Pendeteksi Kelainan Sel Darah Berbasis Analisis Morfologis pada Aplikasi Android

PKM dengan kategori karsa cipta ini disusun oleh Putri Istiqomah R H, Yasmin Noor Afifah, Faisal Fajri Rahani, Ardianto Nugroho, dan Intan Nur Fadliilah. Pemeriksaan hematologi telah berkembang dengan penggunaan teknologi otomatis salah satunya dengan penggunaan pengolahan citra digital serta kecerdasan buatan . Disisi lain perkembangan pengguna smartphone Android di Indonesia berkembang pesat. Hemamorf diciptakan untuk menggunakan peluang tersebut. Hemamorf adalah sebuah aplikasi berbasis android dan perangkat mekanis sebagai pendeteksi kelainan morfologi sel darah secara, otomatis, mudah, cepat akurat dan portabel.

Sistem Hemamorf dimulai dengan perancangan perangkat keras berupa lensa mikroskopis yang membantu kamera piranti android untuk memperoleh citra sel darah, tempat preparat apusan darah dan lampu sebagai sumber cahaya. Perancangan perangkat lunak berupa program aplikasi dan GUI sebagai antarmuka penggunaan aplikasi dengan menggunakan algoritma kecerdasan buatan dengan metode jaringan syaraf tiruan (JST) Radial Basis Function (RBF) sebagai pengklasifikasi.

Sistem secara umum diawali dengan menginstal aplikasi android, lalu menempatkan perangkat tersebut pada wadah mekanis yang berfungsi sebagai mikroskop digital. Setelah perangkat android dan mekanis terintegrasi, preparat sel darah yang akan diteliti dimasukkan. Lensa kamera pada perangkat android dan jarak fokus dari preparat terhadap lensa diatur agar gambar sel memadai untuk diambil. Dari gambar yang ditangkap, secara mikroskopik maka algoritma JST metode RBF dalam aplikasi akan melakukan kalkulasi dan memberi hasil berupa klasifikasi kelainan dan penyakit sebagai analisis awal bagi dokter untuk mendiagnosa pasien.

Maka dengan fitur tersebut diharapkan Hemamorf mampu mendeteksi kelainan morfologi sel darah secara otomatis, mudah, cepat dan akurat yang dapat digunakan dokter diseluruh pelayanan kesehatan Indonesia.

PROKALINA (Proteksi Kanker oleh Spirulina)

PROKALINA (Proteksi Kanker oleh Spirulina): Kajian in vivo Pengaruh Ekstrak Spirulina sp. terhadap Timbulnya Kanker Kulit pada Model Karsinogenesis Kulit Mencit disusun oleh Muhamad Rendi, Atsarina Fauzan, Nurulita Ainun Alma, Rama Iqbal Mahendra, dan Priscillia Imelda. Spirulina sp. merupakan cyanobacterium yang termasuk ke dalam jenis ‘super food’ (penuh nutrisi) dan memiliki potensi pengobatan beragam penyakit. Beberapa studi telah melaporkan bahwa Spirulina sp. dapat menghambat sel kanker pada hewan.

Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan alternatif preventif untuk menghambat karsinogenesis kanker kulit dengan cara yang aman dan tidak berefek samping, yaitu melalui pemberian gel secara topikal yang dibuat dari ekstrak Spirulina sp..Target yang akan dicapai adalah diperolehnya konsentrasi gel Spirulina sp. yang paling baik dalam memunculkan efek terapeutik untuk menghambat karsinogenesis kanker kulit sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk pembuatan produk yang sama dengan kualitas yang lebih baik.

Manfaat yang diharapkan dari tim peneliti ini gel Spirulina sp. dapat memberikan pencegahan dan penanganan alternatif terhadap kanker kulit dengan rendah efek samping dan biaya efektif. Penelitian ini juga dapat menjadi landasan ilmiah untuk dilakukan uji klinis pada manusia dan menjadi salah satu perkembangan pemanfaatan sumber daya alami.

Metode yang digunakan dalam mencapai target adalah metode eksperimental dengan cara membandingkan pengaruh pemberian gel Spirulina sp. secara topikal dalam berbagai konsentrasi (5%, 10%, 20%, 40%) kepada mencit dan dibandingkan dengan kontrol. Setelah pemberian perlakuan berupa pemberian ektrak Spirulina sp., diberikan inisiator kanker berupa agen kimia DMBA (7,12- Dimethylben[a]anthracene) dan promotor kanker berupa TPA (12-O- tetradecanoyl phorbol 13-acetate). Proses selanjutnya adalah melakukan observasi terhadap pertumbuhan kanker kulit yang dinilai dari jumlah dan ukuran tumor yang tampak, serta melalui pengamatan histopatologi.

Mommordica charantia L.

Mommordica charantia L., Solusi Antihelmintik Alami Atasi Infeksi Cacing Parasit: Uji in vitro pada Cacing Ascaridia galli merupakan penelitian yang disusun oleh tim PKM atas nama Muhammad Dimas Reza Rahmana, Habil Alam Rahman, Deby Aulia Rahmi dan Lina Permatasari. Prevalensi kecacingan di Indonesia masih menunjukkan angka yang tinggi yaitu lebih dari 20%, dengan Ascaris lumbricoides sebagai spesies cacing yang paling sering menginfeksi tubuh manusia. Penyakitnya disebut juga Askariasis. Penanggulangan penyakit ini sudah dilakukan sejak tahun 1995 dengan antihelmintik sintetik seperti Albendazole yang memiliki efek samping seperti mual, muntah, dan sakit perut, namun 32,8% masyarakat Indonesia cenderung memilih bahan herbal dibandingkan obat sintetik. Di sisi lain, ternyata tanaman pare (Momordica charantia L.) selain biji dan daunnya yang telah terbukti memiliki daya antihelmintik, buah pare yang lazim digunakan masyarakat juga memiliki potensi daya antihelmintik, namun penelitiannya masih terbatas.

Penelitian ini menguji dan untuk mengetahui adanya efek antihelmintik infus buah pare sehingga bisa menjadi informasi ilmiah bagi masyarakat, serta bisa dipertimbangkan sebagai alternatif antihelmintik alami.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah mengenai efek anthelmintik buah pare (Momordica charantia L.) sehingga bisa menjadi dasar informasi ilmiah untuk mengkaji lebih lanjut tentang buah pare sebagai alternatif kemoterapi infeksi kecacingan, khususnya askariasis. Penelitian ini juga diharapkan bisa memberikan informasi kepada masyarakat sehingga masyarakat bisa mempertimbangkan buah pare dan pepaya sebagai alternatif pengobatan infeksi kecacingan.

Visiovein: Solusi Pencegahan Komplikasi Medis dalam Tata Laksana Akses Vaskular

PKM Karsa Cipta ini meupakan hasil karya dari Yasmin Noor Afifah, Putri Istiqomah R H, Intan Nur Fadliilah, Ardianto Nugroho, dan Faisal Fajri Rahani. Akses vaskular vena pada vena merupakan hal dasar yang harus dilakukan pada pasien baik di rumah sakit maupun pada pasien rawat jalan. Enam puluh persen pasien yang dilakukan rawat inap mendapatkan terapi cairan melalui infus. Pemberian terapi cairan intravena merupakan suatu keharusan untuk di berikan pada pasien yang mengalami kehilangan darah atau kehilangan cairan, gangguan kesadaran, dan dehidrasi. Pada kondisi emergency misalnya pada pasien dehidrasi, stres metabolik berat yang menyebabkan syok hipovolemik, asidosis, gastroenteritis akut, demam berdarah dengue (DBD), luka bakar, syok hemoragik serta trauma, infus dibutuhkan dengan segera untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang.

Melihat betapa pentingnya prosedur akses vaskular, prosedur pemasangan vena yang aman dan tepat sangat dibutuhkan. Terlebih dengan pola vena dalam jari atau tangan berada pada tempat yang tidak nampak dengan penglihatan biasa atau dengan cahaya tampak. Sehingga insidensi yang membahayakan pasien selama prosedur akses vaskular sangat mungkin terjadi. Salah satu akibat dari terjadinya kesalahan dalam memasukkan tabung cairan ke dalam vena adalah terjadi kerusakan dinding vena lalu menyebabkan keluarnya sel darah merah ke luar sel/ekstravasasi. Akibatnya adalah pembengkakan pada area akses vaskular. Selain itu dapat pula terjadi inflamasi/peradangan pada jaringan ikat longgar pada area akses vaskular.

Maka, tujuan dari program kreativitas adalah membuat sebuah piranti yang mampu menunjukkan gambaran pembuluh darah vena perifer pada tubuh dengan aman dan tepat yang Penulis beri nama Visiovein.

Visiovein akan menemukan jalur intravena dengan memancarkan sinar dengan frekuensi tertentu. Cahaya tampak dengan panjang gelombang tertentu dapat menembus permukaan kulit dan dapat diserap oleh hemoglobin sehingga pembuluh intravena tersebut terlihat dan membentuk jalur pada tangan. Sehingga dapat dengan mudah dilihat dengan kasat mata.

Visiovein dirancang untuk dapat membantu proses akses vaskular pada tubuh secara real time. Sehingga proses akses vaskular dapat dilakukan dengan aman dan tepat. Diharapkan dengan adanya alat ini maka angka kesalahan pada tata laksana akses vaskular dapat dikurangi. Sehingga, menurunkan risiko komplikasi pada pasien, menurunkan biaya pelayanan, serta waktu dan pelayanan yang dilakukan akan semakin singkat serta efektif. (Dian/IRO)